Kamis, 27 Agustus 2009

KENAPA HARUS ANGKLUNG PAK?

Di SMP Taruna Bakti, siswa akselerasi harus mengikuti program ekstrakurikuler ANGKLUNG. Tidak popular memang! Tapi tentunya sekolah melakukan hal ini bukan tanpa maksud dan pertimbangan, bahkan keputusan ini adalah salah satu hasil konsultasi sekolah dengan pihak psikolog yang menjadi konsultan bagi SMP Taruna Bakti dalam melaksanakan program akselerasi. Angklung adalah ekskul wajib, yang lainnya siswa dibebaskan untuk memilih ekskul seusai dengan minat dan bakat.
Oleh karena itu, sekolah harus terus melakukan sosialisasi baik kepada siswa maupun kepada orang tua tentang pentingnya siswa akselerasi untuk mengikuti akskul angklung ini. Karena setelah satu tahun berjalan, ternyata untuk calon siswa akselerasi ekskul ini tidak popular dan dengan berbagai alasan atau usaha , mereka cenderung ingin menolaknya.
Baiklah, mungkin kita harus langsung menguraikan alasan mengapa siswa akselerasi “diwajibkan” mempelajari angklung. Alasan tersebut adalah :
UNIK
Dari berbagai ekskul yang ada, mungkin hanya angklung yang bernuansa tradisional. Dan ini jelas unik! Keunikan ini memang ayak dijadikan alasan nomor satu. Di SMP Taruna Bakti, banyak siswa yang telah mengikuti berbagai les alat musik seperti gitar, piano, biola, drumband dan lainnya. Namun hampir tidak ada siswa yang mampu memainkan alat musik tradisional.
Dari keunikan ini, kami mengira bahwa atensi anak untuk mempelajarinya akan cukup tinggi walaupun dalam kenyataanya ternyata belum terjadi. Masih ada yang ragu untuk mempelajarinya. Saya yakin bukan karena alasan tidak suka, tapi takut akan sulit mempelajarinya. Ketidaktahuan tentang alat musik tradisional menjadi momok bagi siswa untuk mempelajarinya.
Tradisional memang unik untuk saat ini. Tradisional juga menunjukkan sebuah ke-adiluhung-an dari jenis musik yang satu ini. Bagaimana tidak, musik ini sangat mengutamakan permainan rasa. Satu hentakan dari tangan satu anggotanya akan sangat mempengaruhi tingkat kualitas dari suara yang dikeluarkan.
Sebenarnya, semua alat musik sangat dipengaruhi oleh perasaan namun perbedaannya dengan angklung adalah pada jenis bahannya yang unik. Bambu memang bisa menimbulkan bunyi yang keras, namun dengan sentuhan nenek moyang kita, bunyi itu tidak hanya sekedar keras namun juga indah.
Kelebihan lain adalah permainannya ini dimainkan secara berkelompok. Kalau alat musik lain masih bisa dimainkan secara individual, maka angklung ini hanya bisa dimainkan dengan baik jika dilakukan oleh orang banyak. Kelebihan ini membuat setiap anggota yang tergabung dalam grup angklung merasa memiliki peran yang sama dalam komunitas. Kekosongan satu posisi akan berdampak pada keharmonisan permainan secara keseluruhan.
Memang tidak perlu diuraikan secara lengkap karena penulis sendiri tidak pernah memainkannya, hanya menikmatinya. Namun tanpa mereka sadari, hikmah itu tumbuh dengan sendiri. Misalnya ketika mereka tampil di berbagai acara sekolah atau di sekoah lain, ketika mereka bermain buruk, mereka akan mengakuinya dengan jantan. Bahkan menyebutkan siapa yang beermain tidak baik. Juga ketika mereka akan ijin untuk tidak latihan, maka perasaan mereka menyadari bahwa absennya mereka akan membuat kelompok akan pincang.
Jadi, untuk anak-anak yang akan ”berusaha’ menolak untuk mengikuti ekskul ini, cobalah sedikit membuka diri untuk mencobanya. Pengalaman belajar kalian hanya dua tahun di sekolah ini, jadi cobalah sesuatu yang baru! Sesuatu yang belum pernah kita coba! Kalau ada siswa yang pernah dan juga sedang ikut les angklung, bersinergilah dengan teman-teman kalian untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, bagus dan indah serta adiluhung.

MENYEIMBANGKAN RASA DAN AKAL
Nah ini yang paling penting untuk dipahami siswa maupun orang tua. Teori ini sudah lama ada dan memang sedang menjadi ”trend” di dunia pendidikan. OTAK KIRI DAN OTAK KANAN!
Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Otak manusia memiliki tiga bagian dasar, yaitu :
Batang otak (Otak Reptilia)
Bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi motor sensorik.
Perilaku berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies.
Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan wilayah. Otak reptil berperan dalam reaksi “Hadapi atau Lari”.
Sistem Limbik
Fungsinya bersifat emosional dan kognitif: Ia menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar kita.
Otak ini pun mengendalikan system bioritme kita, misalnya pola tidur, lapar, haus, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh.
Neokortek
Merupakan tempat berhimpunnya semua kecerdasan yang lebih tinggi.
Fungsinya berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif, penalaran, perilaku waras, dan bahasa.Terdiri dari 12-15 juta sel saraf yang disebut neuron.
Sel-sel ini dapat saling berinteraksi melalui vibrasi disepanjang dendrit (cabangnya).
Kunci penghubung antara dendrit adalah myelin, protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrit ketika kita mempelajari suatu informasi baru.
Semakin sering informasi itu diakses maka mielinisasi semakin sempurna, dan semakin mudah bagi kita untuk mengingat informasi tersebut

Otak kanan dan kiri
Otak kiri

  1. Melakukan pengorganisasian pekerjaan teknis
  2. Pekerjaan teknis yang berulang
  3. Sesuatu pekerjaan yang berurutan
  4. Keterampilan berbahasa dan berpidato
  5. Keterampilan menulis (eksak dan linier)
  6. Sesuatu yang memerlukan rutinitas dan berulang
  7. Sesuatu yang rinci dan detail
  8. Kemampuan memperoleh data primer
  9. Berhubungan dengan data dan informasi
  10. Kemampuan matematis, garis lurus
Otak kanan
  1. Imajinasi, melukis
  2. Berpikir kreatif
  3. Mereka-reka, ngakal-akali
  4. Melucu, membuat “joke” yang reflektif
  5. Kemampuan melakukan artikulasi
  6. Menulis fiksi, imajinatif, nglamun
  7. Berpikir holistik, menyeluruh dan 3 dimensi (spasial)
  8. Melakukan pendekatan sistem
  9. Berpikir pola acak, abstrak
  10. Melakukan sintesa, penggabung-gabungan dll.

Masing-masing dari dua belahan otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda-beda dan mengkhususkan diri pada kemampuan-kemampuan tertentu, walalupun penyilangan memang bisa terjadi dan anda memiliki potensi sama dengan orang-orang lain. Perbedaannya adalah bagaimana anda menggunakan otak anda.
Apabila seseorang lebih menekankan aspek otak kiri, maka kemampuannya dibidang akademis akan tinggi. Kemampuan analisa dan penyelesaikan soal-soal ilmu pasti akan sangat mudah dikerjakan karena kemampuannya berpikir logis dan sistematis serta matematis. Kemampuannya ini akan bermanfaat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan pekerjaan tekhnis yang berulang, misalnya bekerja sebagai operator atau programer komputer.
Namun kelemahan dari ketidakseimbangannya dengan otak kiri adalah dalam hal kemampuannya mengolah rasa. Orang yang mengembangkan kekuatan otak kiri akan cenderung statis dan sulit bergaul dengan manusia lain karena dalam hubungan sosial mereka kering dari emosi. Kecenderungannya untuk egois menjadi sangat tinggi karena manusia dihadapinya dengan tahapan sistematis, padahal manusia bukanlah mesin yang dapat dianalisis secara pasti. Kelemahan lainnya adalah pada kemampuan berpikir imajinatif kreatif. Oleh karena itu maka apabila otak kanan dikembangkan lebih dominan maka akan terjebak pada pekerjaan yang rutin dan sulit untuk mengembangkan kemampuannya dalam melakukan hal-hal diluar kebiasaan, seperti proyek baru atau membuat sesuatu yang spontan dan diluar kebiasaan.
Begitu pula bagi orang yang hanya mengembangkan kemampuan otak kanan. Orang tipe seperti ini akan mudah terjebak pada pikiran yang imajinatif dan kurang dapat mengembangkan kemampuan analistis. Orang ”otak kanan” cenderung anti kemapanan karena lebih menyukai perubahan dan sesuatu yang baru. Pola pikirnya terlalu general atau menyeluruh sehingga sering mengabaikan hal-hal yang bersifat detail atau rinci dan bersifat tekhnis. Akibatnya mereka cenderung lebih mengutamakan intuisi dalam mengambil keputusan ketimbang analisis yang mendalam.
Mana yang akan kita pilih? Tentunya adalah keseimbangan antara dua kemampuan otak kanan dan kiri. Oleh karena itu, selain belajar dalam tempo yang lebih cepat maka siswa juga dituntut untuk mengikuti ekskul angklung sebagai aktivitas yang menyeimbangkan kemampuan otak kanan.
Nah dari uraian singkat tentang otak, khususnya tentang otak kiri dan otak kanan, maka tentunya kita ingin kedua sisi otak kita seimbang dan bisa memaksimalkan potensinya. Oleh karena itu, kita harus mencoba melakukan hal-hal yang bisa melakukannya, seperti bermain angklung. Sekolah pasti mempersiapkan apa yang terbaik bagi siswanya, begitu pula dengan orang tua! Namun demikian, sekolah tetap membuka diri terhadap masukan dan saran yang membangun bagi kemajuan pendidikan di sekolah kita, terima kasih!

10 Agustus 2009
Selengkapnya...

Sabtu, 15 Agustus 2009

MERANCANG STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK ANAK CERDAS ISTIMEWA (2)

STRATEGI PEMBELAJARAN
Pertimbangan Dalam Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dalam memilih strategi pembelajaran, guru harus mempertimbangkan beberapa hal agar strategi yang dibuat dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal, efektif dan efisien. Beberapa pertimbangan diutarakan oleh Dr. Wina Sanjaya, M.Pd. dalam buku Strategi Pembelajaran diantaranya adalah :

Tujuan yang diharapkan.

  1. Ranah yang akan dicapai (Afektif, Kognisi atau Psikomotor)
  2. Tingkat kompleksitas materi yang akan disampaikan
  3. Tingkat keterampilan guru dan siswa yang tersedia
Bahan dan materi pembelajaran
  1. Bahan (fakta, konsep, hukum atau teori)
  2. Kerterhubungannya dengan materi sebelum dan sesudahnya
  3. Buku sumber yang tersedia
Siswa
  1. Tingkat pemahaman dan kematangan siswa
  2. Tingkat minat dan bakat serta kondisi siswa
  3. Gaya belajar siswa
  4. Lainnya
Berapa strategi dan metode yang harus dipersiapkan?
  1. Apakah kita memerlukan strategi cadangan?
  2. Memperkirakan tingkat efektifitas dan efisiensi?
Namun demikian, untuk menangani anak cerdas yang tergabung dalam kelas akselerasi, guru harus mengenal karakter sebagai bahan pertimbangan tambahan. Diantaranya adalah Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap ilmu pengetahuan, Tertarik pada topik-topik yang berkaitan dengan anak-anak yang berusia lebih tua darinya dan Mempunyai daya imajinasi yang hidup dan orisinil. Dengan mengenal karakter tersebut maka guru telah dapat merancang sebuah strategi yang cerdas dan mampu memenuhi kebutuhan mereka yang haus akan tantangan dan sesuatu yang senantiasa baru.

Beberapa prinsip yang harus dikembangkan guru dalam membuat strategi pembelajaran anak akselerasi diantaranya ialah :
Interaktif, yaitu penciptaan lingkungan yang kondusif bagi proses pembelajaran dengan melibatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Aturlah siswa untuk memberikan kontribusi dalam persiapan sarana, sumber dan metode pembelajaran. Hal ini akan membuat siswa merasa sebagai pemegang peran dalam proses pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk mengembangkan mental dan intelektualnya.
Inspiratif, yaitu memungkinkan siswa untuk mencoba atau melakukan sesuatu yang baru. Pada dasarnya anak akselerasi telah memiliki bahan pengetahuan yang memadai untuk dirangkai dan disusun untuk menjadi sebuah ilmu. Guru dituntut untuk mampu mengeksplore potensi tersebut dengan menerapkan sebuah taktik yang santai, teknik diskusi dan metode aperspsi dan motifasi yang baik sehingga siswa merasa nyaman dan senang dalam melakukan proses pembelajaran.
Menyenangkan, atau dikenal dengan enjoyful learning. Menyenangkan dalam hal ini bisa menyangkut materi yang menantang, suasana yang bersih dan nyaman, dan metode yang bervariasi.
Menantang, dengan karakter yang selalu ingin mendalami sesuatu yang mereka sukai maka sebuah keharusan bagi guru untuk menyiapkan metode dan materi yang baru dan merangsang siswa untuk mencari informasi secara mandiri. Mungkin guru harus bisa mengurangi dominasinya dalam proses dan hanya mengarahkan tatkala mereka membutuhkan solusi bagi masalah yang berkembang dalam proses.
Motivasi, dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak sesuai dengan yang diharapkan strategi yang dikembangkan. Diantara siswa akselerasi tidak jarang kita menemukan semangat belajar siswa yang ng-drop secara tajam dan mendadak karena hal-hal tertentu dan guru harus cerdas, cepat dan tepat mengganti sebuah metode dengan metode lainnya.

Macam-Macam Metode Pembelajaran
Berikut beberapa metode pembelajaran yang dapat dijadikan bagian dalam merancang strategi pembelajaran bagi siswa cerdas istimewa. Dalam menetapkan sebuah metode, guru harus mampu melakukan improvisasi apabila menemukan suatu masalah atau kendala pada saat pelaksanaannya.

Pada tulisan ini hanya akan dibahas mengenai macamnya dan uraiannya akan kita tulis pada kesempatan lainnya. Beberapa metode tersebut adalah :
Ceramah, cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada kelompok siswa.
Demontrasi, menyajikan pelajaran dengan memperagakan dan menujukkan kepada siswa tentang sesuatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau tiruan.
Diskusi, metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dan pemecahan masalah.
Simulasi, cara penyajian melalui pengalaman dengan meniru kondisi tiruan untuk memahami konsep tertentu.
Selengkapnya...

MERANCANG STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK ANAK CERDAS ISTIMEWA (1)

Pernahkah kita merasa bahwa kegiatan pembelajaran di kelas selama ini sia-sia belaka. Mungkin kita pernah merasakan bagaimana materi dan ilmu yang kita berikan tidak membawa dampak perubahan tingkah laku terhadap siswa. Mereka masih juga melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan, seperti mencontek, rebut dan kurang sopan dalam bertutur kata. Kita mengajarkan ilmu matematika, namun siswa sulit memahaminya bahkan untuk sekedar berpikir logis sistematis sekalipun, kita mengajarkan agama dan moral tapi mereka tidak pernah melaksanakannya, kita mengajarkan kepada mereka cara melindungi dan memelihara lingkungan tapi mereka tetap saja membuang sampah sembarangan.

Apa masalahnya?
Pernahkah kita merenungkan mengapa hal itu terjadi? Mungkin apa yang kita lakukan selama ini hanya pada tataran menyampaikan teori dan materi tanpa diikuti kemampuan untuk menyampaikan pemahaman dan hakekat dari setiap materi yang disampaikan. Dan untuk itu kita harus belajar tentang strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran ini penting karena setiap mata pelajaran memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu, proses penyampaiannya pun harus dengan strategi tertentu. Mari kita kupas bersama dan belajar bersama pula.
Pada tulisan ini, kita akan mencoba mengurai lebih khusus pada anak cerdas. Bukan sebuah kebetulan kalau anak cerdas relatif lebih peka dan kritis untuk menyikapi gaya dan metode pembelajaran di kelas ketimbang anak-anak lainnya. Sebuah karakteristik anak cerdas adalah sering mementingkan proses ketimbang hasil sehingga sering mereka ”rewel” dengan gaya pakaian dan sumber pembelajaran ketimbang memikirkan besaran nilai hasil ulangan atau ujian.

Memahami Hakekat Belajar
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan beberapa konsep, yaitu pertama, usaha sadar yang terencana. Kedua, diarahkan untuk mewujudkan suasana dan proses belajar. Ketiga, pendidikan diarahkan kepada pengembangan potensi diri yang berorientasi kepada siswa. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah kemampuan anak memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan konsep diatas, kita menyadari bahwa pendidikan harus menghasilkan sebuah proses dan produk perubahan tingkah laku baik dari aspek kognisi, afeksi dan psikomotor.
Namun dalam kenyataanya, pendidikan di Indonesia belum sesuai dengan harapan. Ini tidak lepas dari masih adanya pandangan yang salah terhadap hakekat pendidikan itu sendiri dari guru sebagai ujung tombak pendidikan. Masih banyak pendidik yang menganggap bahwa pendidikan adalah proses pengalihan dan penyampaian ilmu dan menyerahkan sepenuhnya pemahaman serta pelaksanaannya kepada siswa semata. Padahal dalam pendidikan, proses pengenalan dan pelaksanaannya harus dilakukan secara seimbang dalam sebuah komunitas yang mendukung dan kondusif. Misalnya bertingkah laku sopan dan menghargai sesama manusia, sekolah harus mampu menciptakan suasana yang memberikan apresiasi terhadap segala hal yang berhubungan dengan etika, sopan santun dan menghargai manusia sebagai individu yang utuh. Itu semua harus terjalin secara sinergis antara guru, siswa dan orang tua. Tanpa itu semua, maka pendidikan sehebat apapun hanya akan berdampak sementara dan sekedar mengejar tujuan jangka pendek, ujian misalnya tanpa ada kesadaran dan keinginan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selengkapnya...

DOMINASI OTAK dan GAYA BELAJAR

TOOLS of LEARNING SKILLS

Fungsi bagian otak
Batang otak (Otak Reptilia)

  1. Bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi motor sensorik.
  2. Perilaku berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies.
  3. Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan wilayah. Otak reptil berperan dalam reaksi “Hadapi atau Lari”.

Sistem Limbik
  1. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif: Ia menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar kita.
  2. Otak ini pun mengendalikan system bioritme kita, misalnya pola tidur, lapar, haus, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh.

Neokorteks
  1. Merupakan tempat berhimpunnya semua kecerdasan yang lebih tinggi.
  2. Fungsinya berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif, penalaran, perilaku waras, dan bahasa.
  3. Terdiri dari 12-15 juta sel saraf yang disebut neuron. Sel-sel ini dapat saling berinteraksi melalui vibrasi disepanjang dendrit (cabangnya).
  4. Kunci penghubung antara dendrit adalah myelin, protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrit ketika kita mempelajari suatu informasi baru.
  5. Semakin sering informasi itu diakses maka mielinisasi semakin sempurna, dan semakin mudah bagi kita untuk mengingat informasi tersebut


DUA SISI OTAK KITA
SISI KIRI OTAK
AKADEMIS
Logika
Kata-kata
Angka
Matematika
Urutan

SISI KANAN OTAK
KREATIVITAS
Irama
Musik
Gambar
Imajinasi

Corpus Collosum
Menjalankan pertukaran informasi yang mengirimkan jutaan pesan per detik antara sisi kanan dan kiri

Fungsi Otak Kiri Bawah
  1. Melakukan pengorganisasian pekerjaan teknis
  2. Pekerjaan teknis yang berulang
  3. Sesuatu pekerjaan yang berurutan
  4. Keterampilan berbahasa dan berpidato
  5. Keterampilan menulis (eksak dan linier)
  6. Sesuatu yang memerlukan rutinitas dan berulang
  7. Sesuatu yang rinci dan detail
  8. Kemampuan memperoleh data primer
  9. Berhubungan dengan data dan informasi
  10. Kemampuan matematis, garis lurus

Otak kiri atas
  1. Berpikir logis
  2. Berpikir analisis
  3. Berpikir berdasarkan pengolahan data
  4. Menggunakan data, peristiwa dan informasi
  5. Perhitungan kuantitatif
  6. Mengembangkan rasionalitas
  7. Melakukan penalaran dari informasi dan data
  8. Membuat alur proses dan sistem
  9. Merumuskan masalah
  10. Melakukan proses data untuk diolah menjadi sesuatu yang lebih bermakna

Otak kanan atas
  1. Imajinasi, melukis
  2. Berpikir kreatif
  3. Mereka-reka, ngakal-akali
  4. Melucu, membuat “joke” yang reflektif
  5. Kemampuan melakukan artikulasi
  6. Menulis fiksi, imajinatif, nglamun
  7. Berpikir holistik, menyeluruh dan 3 dimensi (spasial)
  8. Melakukan pendekatan sistem
  9. Berpikir pola acak, abstrak
  10. Melakukan sintesa, penggabung-gabungan dll.

Otak kanan bawah
  1. Menikmati warna
  2. Musik
  3. Berhubungan Perasaan (emosi)
  4. Ketrampilan interpersonal
  5. Kinestetik
  6. Berhubungan dg estetika (keindahan)
  7. Menikmati seni
  8. Merasakan pengakuan diri
  9. Perenungan diri

Dominasi Otak dalam Berfikir
Cara kita mengatur dan mengolah informasi yang masuk ke dalam OTAK
Anthony Gregorc: ada dua kemungkinan dominasi otak
  1. Persepsi KONKRIT dan ABSTRAK
  2. Kemampuan pengaturan secara SEKUENSIAL (linear) dan ACAK (nonlinear)
Ini dapat dipadukan menjadi empat kombinasi perilaku yang disebut GAYA BELAJAR


Kits untuk menemukan gaya belajar anda (Cara Berfikir)
  1. Bacalah setiap kelompok kata-kata berikut yang terdiri dari empat kata/frase
  2. Tandailah dua buah pilihan yang paling baik menggambarkan diri Anda dengan cara melingkari huruf yang anda pilih pada lembar jawaban yang disediakan
  3. Tidak ada jawaban yang benar atau salah
  4. Setiap orang mungkin memberikan jawaban yang berbeda
  5. Anda hanya dituntut untuk menjawab secara jujur tentang gambaran diri anda

1.
Imajinatif
Investigatif
Realistis
Analitis

2.
Teratur
Mudah beradaptasi
Kritis
Penuh rasa ingin tahu
3.
Suka berdebat
Langsung pada permasalahan
Suka mencipta
Suka menghubung-hubungkan
4.
Personal
Praktis
Akademis
Suka bertualang
5.
Tepat
Fleksibel
Sistematis
Penemu
6.
Suka berbagi
Teratur
Penuh perasaan
Mandiri
7.
Kompetitif
Perfeksionis
Kooperatif
Logis

8.
Intelektual
Sensitif
Kerja keras
Mau mengambil resiko
9.
Pembaca
Suka bergaul
Mampu memecahkan masalah
Perencana

10.
Penghafal
Berasosiasi
Berpikir mendalam
Pemulai

11.
Pengubah
Penilai
Spontan
Mengharapkan arahan

12.
Berkomunikasi
Menemukan
Waspada (hati-hati)
Menggunakan nalar

13.
Suka tantangan
Suka berlatih
Peduli
Memeriksa

14.
Menyelesaikan pekerjaan
Melihat kemungkinan-kemungkinan
Mendapatkan gagasan-gagasan
Menafsirkan

15.
Mengerjakan
Berperasaan
Berpikir
Bereksperimen











  1. Jumlahkan jawaban Anda pada masing-masing kolom I, II, III, dan IV.
  2. Kalikan masing-masing kolom dengan 4
  3. Kotak dengan jumlah terbesar menjelaskan dengan cara apa Anda paling sering mengolah informasi
  4. Petakan diri Anda pada grafik

SEKUENSIAL KONKRIT
  1. Berpegang pada kenyataan
  2. Proses informasi dengan cara linear, teratur, dan sekuensial
  3. Realitas adalah apa yang diketahui melalui indra fisik: sentuhan, penglihatan, peraba, pendengaran, penciuman
  4. Lebih tertarik dan mengingat rumus-rumus, informasi spesifik, kejadian-kejadian, dan peraturan
  5. Cara belajar yang baik baginya adalah metode praktek
  6. Mengatur tugas-tugas secara bertahap
  7. Menyukai pengarahan atau prosedur
  8. Pebisnis yang baik

Kiat belajar bagi tipe SK
  1. Bangunlah kekuatan organisasional Anda
  2. Aturlah hari-hari anda secara realistis
  3. Buatlah jadwal teratur mengenai aktivitas/belajar Anda
  4. Ketahuilah semua detail yang diperlukan
  5. Pastikan Anda mengetahui segala sesuatu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda
  6. Bagilah tugas anda menjadi beberapa tahap
  7. Tentukan tenggat waktu supaya Anda tidak merasa harus terburu-buru
  8. Aturlah lingkungan kerta yang tenteram
  9. Ketahuilah apa saja yang dapat mengganggu konsentrasi belajar Anda dan singkirkanlah segera

ACAK KONKRIT
  1. Sikap eksperimental yang diiringi perilaku kurang terstruktur
  2. Berpikir berdasarkan kenyataan
  3. Melakukan pendekatan coba-coba
  4. Berpikiran kreatif
  5. Termotivasi untuk memakai cara sendiri
  6. Lebih berorientasi pada proses daripada hasil
  7. Jika punya proyek sering tidak berjalan sesuai rencana

Kiat jitu bagi pemikir AK
  1. Gunakan kemampuan berpikir Divergen
  2. Temukan ide-ide inovatif
  3. Lihatlah segala persoalan dari banyak arah
  4. Siapkan diri untuk memecahkan masalah
  5. Cermati waktu
  6. Berikan tenggat waktu untuk tiap tugas
  7. Usahakan untuk menyelesaikannya
  8. Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah
  9. Jangan monoton
  10. Ubahlah situasi agar tak bosan
  11. Carilah dukungan bagi diri Anda
  12. Carilah orang yang setipe dan berhasil

SEKUENSIAL ABSTRAK
  1. Realitas bagi pemikir SA adalah dunia teori metafisis dan pemikiran abstrak
  2. Suka berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi
  3. Sangat menghargai orangbatau peristiwa yang teratur rapi
  4. Menyukai hal-hal yang penting, detil
  5. Proses berfikir logis, rasional, dan intelektual
  6. Aktivitas favorit adalah membaca dan meneliti
  7. Lebih suka bekerja sendiri daripada kelompok
  8. Para filsuf dan ilmuwan

Kiat belajar bagi tipe SA
  1. Latihlah logika anda
  2. Ubahlah masalah menjadi situasi yang bersifat teoritis/logis dan pecahkan dengan cara itu
  3. Perbanyak rujukan anda (informasi)
  4. Bacalah secara detail hal-hal yang mendukung penyelsaian tugas Anda
  5. Upayakan keteraturan
  6. Buatlah langkah-langkah dan waktu yang diperlukan untuk melewati setiap langkah tsb.
  7. Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda
  8. Pahami dan tirulah gaya orang lain yang telah berhasil

ACAK ABSTRAK
  1. Dunia nyata bagi orang tipe AA adalah dunia perasaan dan emosi
  2. Menyerap ide/informasi/dan kesan dan mengaturnya dengan refleksi
  3. Hal ini membutuhkan waktu yang lama sehingga orang lain tidak menyangka kalau orang bertipe AA punya reaksi atau pendapat
  4. Tidak menyukai keteraturan
  5. Berpikir secara holistik
  6. Bekerja lebih baik pada situasi kreatif
  7. Perlu kerja keras jika berada pada situasi yang sangat teratur

Kiat belajar bagi tipe AA
  1. Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang lain
  2. Carilah orang yang bisa diajak kerjasama
  3. Ketauilah betapa kuat emosi mempengaruhi konsentrasi Anda
  4. Selesakan persoalan pribadi dengan cepat
  5. Hindari orang-orang negatif
  6. Bangunlah kekuatan belajar dengan berASOSIASI
  7. Lihatlah gambaran yang besar
  8. Cermati waktu
  9. Gunakan isyarat-isyarat VISUAL
Selengkapnya...

SELAMAT BELAJAR DI KELAS AKSELERASI ANAK-ANAKKU!

Ini bukan takabur karena kalian memang telah dianugrahi Tuhan dengan sebuah kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Populasi kalian hanya 2 – 5% dari sebuah komunitas sehingga kalian memang memiliki kelebihan itu. Tapi semoga saja kalian benar-benar memahami kelebihan secara baik dan dimaksimalkan untuk kebaikan kalian sendiri, orang tua, bangsa dan agama.
Namun sebagai orang tua, kami hendak memberikan beberapa petuah yang mungkin akan berguna bagi kalian selama belajar di kelas akselerasi. Petuah ini adalah buah dari pengalaman kami menyelenggarakan akselerasi selama 8 tahun. Sebuah perjalanan yang cukup panjang walaupun tidak bisa juga disebut sebagai waktu yang cukup untuk menjadi lebih bijak. Pengalaman-pengalaman ini penting diidentifikasi sehingga dapat dijadikan bahan renungan dan pengalaman yang bermanfaat.
Beberapa petuah tersebut diantaranya :
JANGAN PERNAH TAKABUR
Kelebihan yang Tuhan berikan kepada kita adalah bekal yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengabdi pada orang tua, masyarakat, bangsa dan agama. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menjadikan kelebihan itu sebagai alasan untuk sombong.
Dengan kelebihan yang kita miliki saja -dalam hal ini potensi intelektual- orang sudah melihat kelebihan kita, sehingga apabila kita kemudian sombong maka orang lain akan menjadi antipati dan tidak lagi menghargai kelebihan yang kita miliki tersebut.
Tugas kita saat ini adalah bagaimana mewujudkan potensi kita bisa bermanfaat bagi orang lain, misalnya untuk sekolah, teman atau orang tua. Mereka tidak mau peduli dengan potensi kita apabila semua itu tidak bisa kita buktikan dengan karya nyata yang bisa mereka akui sebagai sebuah prestasi.
JANGAN PERNAH TAKUT DAN RAGU
Kita, selama ini dididik untuk selalu sama dan sejajar dengan orang lain, padahal setiap kita memiliki perbedaan dan kelebihan masing-masing. Kebiasaan ini pada akhirnya membuat kita takut bila dikatakan berbeda. Kita merasa lebih nyaman ketika dianggap sama dengan kebanyakan orang, dan disaat kita harus melakukan yang berbeda, maka kita menjadi ragu.
Begitu pula dengan kelas akselerasi. Ketika kalian masuk akselerasi yang hanya belajar dua tahun dan jumlah siswanya sedikit, maka terlintas rasa takut dan ragu menyelimuti hati dan pikiran kita. Padahal ketakutan itu, keraguan itu, adalah karena ketidaktahuan kita terhadap sesuatu yang baru tersebut.
Beberapa ketakutan yang umum menghinggapi siswa akselerasi adalah tentang pertemanan, menumpuknya tugas dan ulangan, dipandang ”aneh”, atau merasa dituntut lebih dari siswa yang lain. Padahal akselerasi seyogyanya tidak membedakan siswanya dari program lainnya, namun hanya pada proses dan metode belajarnya. Dan masalah pertemanan bukan karena kalian diakselerasi atau bukan namun lebih disebabkan oleh cara kalian berteman dan bersikap.
Jadi, mengapa masih ragu dan takut kalau ketakutan dan keraguan itu akan menghalangi kita untuk lebih berprestasi?
BUATLAH WAKTU YANG SINGKAT MENJADI WAKTU YANG PALING BERKESAN
Dua tahun belajar sering dijadikan alasan kalian atau orang tua untuk memandang sebelah mata program ini. Ada yang menganggap bahwa dengan dua tahun maka beban akan terasa berat atau dengan dua tahun, tidak memiliki signifikansi dalam meraih kesuksesan.
Setahun bukanlah waktu yang pendek bagi kalian untuk mampu berbuat lebih baik daripada teman-teman kalian yang lain. Kalau kita analogikan dengan teori relatitifitas Einstein, anggap saja sekarang kalian sedang menaiki sebuah pesawat menuju Bali sementara teman kalian direguler naik bus travel menuju tempat yang sama. Karena kalian sampai ditujuan lebih cepat maka kalian bisa memanfaatkan kelebihan waktu itu untuk melakukan hal-hal yang berguna dan paling mengesankan dalam hidup kalian dan belum tentu bisa dilakukan teman kalian yang lain.
Untuk itu, kalian harus sudah merancang secara garis besar rencana kalian yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian maka kalian tidak akan menyesali telah memiliki waktu lebih banyak daripada yang lain.
HINDARI SIKAP EGOIS
Terkadang egois itu perlu, khususnya bila berhubungan dengan prestasi dan berbuat baik. Mementingkan diri sendiri adalah naluri manusia, namun yang harus kalian sadari bahwa mementingkan diri sendiri akan menjadi benturan ketika suatu saat kalian memerlukan orang lain. Selama di akselerasi kalian mungkin bisa mengekspresikan kelebihan dan keunikan itu secara bebas, namun ketika berhubungan dengan orang lain di lingkungan yang lebih besar, maka kalian harus pandai menyesuaikan diri.
Dikelas lain, kalian akan melihat banyak juga yang memiliki keunikannya sendiri, namun terbiasa untuk menyesuikan dengan lingkungan dimana mereka berada. Oleh karena itu, sikap egois karena merasa lebih baik harus dan wajib dihindari. Bergaul dengan semua usia, kelas atau kebiasaan akan membuat kalian peka dalam menyelami perasaan orang lain. Dan itu adalah bekal paling penting dalam meraih kesuksesan dimasa depan ketimbang intelektual semata.
TERUS OPTIMIS DAN BERUSAHA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK
Optimis ketika menghadapi masalah dan terus berusaha untuk mencari solusi dan menyelesaikannya adalah sebuah keterampilan yang membutuhkan kemampuan intelektual yang cukup tinggi. Dan kalian memiliki bekal kemampuan itu!
Jangan pernah menghindari masalah apakah itu masalah pertemanan, tugas sekolah, keluarga atau masalah lainnya. Berbicaralah dengan orang tua, guru atau sahabat dan coba untuk mencari akar penyebab dari masalah yang kalian hadapi, mencari solusi penyelesaian dan melakukan pilihan terbaik. Masalah yang kita hadapi akan membuat kita semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak.
Jadi, selamat belajar anak-anakku.

Bandung, 15 Agustus 2009
Selengkapnya...

Sabtu, 08 Agustus 2009

MENGAPA MASIH RAGU

(Ditulis untuk orang tua siswa cerdas istimewa)

“Saya masih ragu pak kalau anak saya itu mampu belajar di kelas akselerasi!”
Ini pernyataan kesekian kalinya dari seorangg ibu yang sama. Mungkin juga mewakili beberapa orang tua yang menitipkan anaknya dalam program akselerasi.
Saya tidak ingin membahas tentang program akselerasi-nya, namun saya lebih tertarik pada ”keraguan” orang tua terhadap kemampuan anaknya. Program akselerasi adalah salah satu bentuk layanan terhadap siswa yang termasuk kategori cerdas istimewa. Program ini dirancang sebenarnya untuk memberikan ruang yang luas kepada siswa CI untuk mampu mengembangkan dan mengaktualisasikan kecerdasannya dalam ranah akademis dengan menyelesaikan masa belajar lebih cepat (dan ini dijamin Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional).
Jadi program akselerasi adalah sebuah layanan untuk siswa yang dianggap (melalui pengujian dan observasi yang komprehensif) siap untuk mengikuti program akselerasi. Berarti siswa yang dinyatakan siap untuk mengikuti program ini adalah siswa yang telah melalui berbagai pertimbangan baik dari aspek akademis, prestasi pada saat SD, IQ dan komitmen serta kreatifitas.
Namun masih ada orang tua yang berkata,”Saya masih ragu pak kalau anak saya itu mampu belajar di kelas akselerasi!”
Ini bukan hanya masalah akselerasi atau bukan. Ini masalah pengetahuan dan pengamatan orang tua terhadap kemampuan anaknya yang kemudian akan menjadi landasan bagi orang tua untuk kemudian memandang anak dalam kehidupannya sehari-hari.
Nah, masalahnya adalah sejauh mana orang tua kemudian telah mengenal anaknya lebih dalam dari sekedar menilai secara kasat mata. Ada orang tua yang tidak percaya anaknya genius karena selama ini anaknya tidak atau belum menunjukkan dalam sikapnya sehari-hari.

ANAK SAYA PEMALAS!
”Anak saya males belajar pak , bahkan untuk mengejar PR pun harus berantem dulu”.
Jadi, apa yang dilihat orang tua adalah ”Malasnya” anak dan bukan menyentuh akar permasalahan yaitu mengapa anak menjadi malas untuk belajar atau mengerjakan PR.
Seorang anak menjadi ”malas” bisa disebabkan beberapa faktor, misalnya lingkungan belajar (Sekolah dan keluarga) yang tidak mampu merangsang anak untuk memaksimalkan kemampuannya, anak merasa jenuh dengan kegiatan belajar yang monoton, guru atau orang tua terlalu memaksakan jenis tipe atau metode belajar tertentu, orang tua atau guru terlalu membebani anak untuk mencapai target tertentu. Sebab-sebab diatas harus menjadi pusat perhatian orang tua dan guru sehingga tidak hanya bisa menyalahkan anak ketika muncul sikap malas dalam belajar.
Tentang lingkungan yang kurang kondusif, tentunya semua orang tahu bahwa masih ada guru yang menjalankan proses pendidikan yang bersifat satu arah, merasa menjadi satu-satunya sumber ilmu yang absah dan menjalankan metode pengajaran yang tradisional. Ini bukan masalah usia, jam terbang atau bagus/buruknya sekolah. ini masalah paradigma sang guru memandang sebuah proses pendidikan.
Masih ada guru yang memandang proses pembelajaran di sekolah hanya merupakan ”Transfer of Knowledge” dari guru sebagai pemegang otoritas keilmuan kepada siswa yang dianggap masih ”polos, lugu dan bersih” dari sebuan ilmu pengetahuan. Pandangan ini akan berakhir pada proses pembelajaran yang bersifat satu arah, centralistis dan cenderung otoriter.
Apabila masih ada sebuah proses pembelajaran seperti ini, tidak mustahil anak menjadi jenuh dan merasa ”terpaksa” untuk belajar. Tekanan dalam proses pembelajaran akan menimbulkan suasana yang kurang menyenangkan bagi siswa untuk belajar karena mereka merasa hanya menjadi objek dari sebuah proses, padahal hakekat belajar adalah ”proses perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri seseorang sebagai hasil dari akhir dari sebuah proses aktivitas tertentu dimana siswa adalah subjek dan objek pembelajaran itu sendiri”. Sehingga keterlibatan siswa sangat penting dan menjadi sesuatu yang pokok sehingga siswa diakui keberadaannya sebagai seorang individu yang utuh.
Begitu juga dengan orang tua! Masih ada orang tua yang memandang bahwa proses perkembangan anaknya harus sesuai dengan paradigma, keinginan dan bayangan orang tua. Tidak akan akstrim dan sadar memang! Banyak orang tua merasa dirinya sangat demokratis memberikan kebebasan kepada anaknya, padahal disadari atau tidak , ketika anaknya mengambil sikap bersebrangan dengan orang tua maka otoritas orang tua dikeluarkan.
Penyebab lainnya adalah orang tua melakukan pemaksaan jenis atau metode belajar tertentu kepada anaknya. Dirumah, orang tua selalu merasa telah melakukan berbagai cara untuk ”mengawal” anaknya dalam melakukan kegiatan belajar. Yang menjadi masalah adalah, apakah orang tua telah tepat memberikan alternatif jenis metode belajar yang tepat kepada anaknya?
Jadwal yang ketat, fasilitas yang lengkap dan alokasi waktu yang terukur dianggap telah memenuhi syarat bagi si anak untuk belajar dengan benar, padahal setiap anak memiliki karakter unik sehingga metode belajarnya pun berbeda. Apabila metode belajarnya tidak tepat, maka berapa jam pun anak belajar tidak akan bisa menghasilkan pemahaman yang optimal. Ada dua kemungkinan bila metode belajar tidak tepat. Pertama, anak akan frustasi karena belajarnya tidak mampu memaksimalkan pemahamannya terhadap sebuah materi. Kedua, anak akan mampu memahami sebuah materi dan berprestasi baik namun dengan kerja keras dan ekstra energi. Sehingga kegiatan belajar menjadi sesuatu yang melelahkan dan menjenuhkan.
Begitu juga guru! Masih banyak guru yang menyeragamkan metode pengajaran sehingga keanekaragaman karakter siswa didik dinafikan. Dengan alasan jumlah siswa yang sangat banyak dan waktu yang terbatas, sudah cukup bagi guru untuk cuci tangan dari kewajiban memberikan layanan yang ”mendekati” pemenuhan kebutuhan siswa sesuai dengan karakternya.
Untuk mengatasi masalah seperti ini, guru maupuan orang tua dituntut untuk terus menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai gaya belajar dan berbagai karakter anak. Hal ini sudah diulas banyak dalam berbagai buku tentang belajar.

ANAK SAYA NAKAL
”Wah saya merasa senang anak saya masuk akselerasi. Karena kalau dia ada di kelas reguler, saya takut dia menganggu teman atau gurunya!”
Kalimat ini juga sering saya dengar dari orang tua sehingga terkesan kelas akselerasi ini adalah bengkel sikap bagi siswa yang nakal. Masalahnya adalah seberapa paham, orang tua dan siswa terhadap kepribadian anak ketika sampai pada kesimpulan anaknya nakal.
Sama halnya dengan sikap malas anak-anak kita, maka sikap nakal siswa merupakan sebuah akibat dari sebuah kondisi yang kurang nyaman bagi siswa dalam belajar. Kekurangjelasan guru dalam menerangkan sebuah materi atau kekurangakuratan data yang ditujukkan guru dapat memunculkan rasa kepenasaran yang tinggi bagi siswa untuk mempertanyakannya lebih lanjut.
Siswa yang termasuk kategori Cerdas memiliki karakteristik untuk mempertanyakan segala hal. Alasan mereka menanyakan segala bisa jadi karena mereka telah merasa lebih tahu tentang sesuatu dan bermaksud untuk mencocokannya dengan data yang dimiliki guru atau orang tua. Hal ini sering disalahpahami seolah mereka sedang menguji atau meragukan kemampuan guru. Alasan lainnya adalah karena ketertarikan mereka terhadap materi tertentu. Pertanyaan akan berantai dan terkesan sangat rinci. Bila guru tidak memahami hal ini maka akan mudah memberikan label kepada mereka sebagai siswa cerewet atau bawel yang selalu mempermasalahkan hal-hal sepele.
Untuk menghadapi anak seperti ini memang diperlukan sebuah strategi yang baik dan sistematis sehingga apa yang kita terangkan dapat dipahami oleh mereka secara utuh. Namun kalau pun siswa tetap bertanya dan mencecar kita dengan berbagai argumen, maka guru dituntut untuk bijak dalam menyikapi. Sering penulis menemukan sebuah ”kebenaran” dan ”pencerahan” justru dari lontaran maupun ungkapan mereka yang cerdas dan spontan.

ANAK SAYA PEMBERONTAK
”Semoga di kelas akselerasi kelak, guru dapat membantu saya untuk menangani anak saya yang sering bermasalah dengan gurunya karena dianggap suka menentang”
Mereka adalah anak-anak pemberontak! Mungkin itu yang ada dalam bayangan kita ketika mereka mempertanyakan segala peraturan dan kondisi lingkungan yang kita anggap sudah final dan mapan.
Pada prinsipnya, mereka hanya menanyakan alasan logis mengapa suatu peraturan, adat, budaya, kebiasaan atau sebuah pernyataan itu ada. Mungkin mereka tidak pernah membayangkan bahwa pertanyaan dan sikapnya bisa menimbulkan kesalahpaham dari guru atau orang tua, namun terkadang kita sendiri yang terlalu dini menyatakan mereka tidak mau menurut atau mengikuti aturan yang sudah ada.
Logis dan rasional! Itu saja!
Ketika mereka dilarang keluar malam oleh orang tua, mereka akan menanyakan mengapa hal itu diberlakukan bagi dirinya. Berikan alasan yang logis tidak ketika mereka akan keluar malam, tapi berikan pemahaman, alasan dan kekhawatiran kita mengapa kita memberlakukan jam malam dihari-hari tertentu dan tidak memberlakukannya dimalam-malam tertentu. Ketika mereka menanyakan mengapa anak seusia mereka tidak boleh merokok sementara ayahnya merokok. Mengapa tidak boleh membawa handphone ke sekolah sementara gurunya aktif mempergunakan HP di sekolah.
Berikan mereka alasan yang logis dan tanggapi semua serangannya dengan alasan-alasan yang rasional dan objektif. Jawaban “itu sudah dari sananya”, “jangan banyak tanya”, “guru dan murid beda aturan” atau “Papa sudah punya uang sendiri” tidak akan cukup memuaskan mereka.
Bahkan yang menarik, sering mereka menanyakan sebuah aturan atau sangsi bukan karena mereka melanggar, tapi dengan tujuan untuk membela teman-temannya. Ini juga sering penulis temui dalam proses pembelajaran di kelas akselerasi. Guru dan orang tua harus membuktikannya langsung bahwa mereka adalah orang yang kaya pengalaman dan orang yang bijak. Semoga bisa!
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk menjadi motivasi bagi orang tua dan guru untuk lebih memahami mereka. Anak-anak cerdas istimewa.

Bandung, 8 Agustus 2009
Selengkapnya...