Senin, 01 Desember 2008

“MIND MAPPING”

A. Mengapa Harus Mencatat ?
Sejarah manusia dimulai dengan suatu keterampilan yang tidak mungkin bisa ditiru oleh makhluk apapun di muka bumi ini. Mencatat!
Mencatat adalah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari manusia. Bagi siswa, ini berarti mendapatkan nilai yang baik. Bagi orang yang bergerak di bidang bisnis, ini berarti adalah selalu dapat menepati janji, proyek dan pertemuan dengan tepat. Bagi guru ini berarti berhubungan dengan kemampuan menyampaikan materi dan penambahan wawasan baru.
Selama ini kita selalu terpaku dengan bentuk catata outline yang kaku dan berderet ke bawah dengan susunan sistematis. Masalahnya adalah sering kali kita menemukan guru atau pembicara memaparkan materinya secara loncat dan berputar sehingga kita menemukan kesulitan untuk meruntutnya secara sistematis. Membosankan!
Dan yang jelas adalah, catatan outline yang selama ini kita pergunakan sama sekali tidak sama dengan kerja otak manusia!!
Mencatat bukan kegiatan sesaat untuk kemudian dilupakan! Mencatat adalah mendapatkan point kunci dan hubungannya dengan materi lainnya untuk memahami suatu konsep utama.
Hingga saat ini orang menganggap bahwa kerja otak itu linier, teratur dan rapi. Hal ini disebabkan oleh karena media komunikasi kita, yaitu lisan dan tulisan yang memang menuntut kemampuan kita dalam menguraikan segala sesuatu secara linier, runut dan rapi. Padahal ternyata, temuan para ahli mengungkapkan bahwa lisan dan tulisan adalah “hasil” bukan “proses” komunikasi.
Pada proses terjadinya komunikasi, sebenarnya otak manusia bekerja secara acak. Otak kita mencari, memilah, memilih dan merumuskan, mengatur, menghubungkan dan menjadikannya sebuah gagasan yang kemudian kita hasilkan dalam bentuk lisan atau tulisan.
Hal itu terjadi tidak hanya pada komunikator tapi juga pada komunikan. Yang mendengarkan akan menangkap setiap kata demi kata, mengumpulkannya dan menghubungkannya menjadi sebuah informasi yang layak untuk didengarkan.
Lantas catatan seperti apa yang dapat memaksimalkan kemampuan kita dalam menerima informasi kemudian memanfaatkannya kembali baik untuk diingat, disimpan dan dijadikan “artefak” budaya kita?

B. Teknik Mencatat Tingkat Tinggi
Bayangkan sebuah benda, misalnya mobil, lalu tutuplah mata kalian dan bayangkan keberadaan mobil itu dalam benak kalian beberapa saat. Buka mata dan ceritakan apa yang kalian bayangkan tadi? Sebuah gambaran mobil dengan warna dan bentuk tertentu terletak di tengah-tengah pikiran kita bukan? Otak kita bekerja untuk mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, dan perasaan. Bahkan ketika kita mendatangi rumah teman yang belum pernah kita datangi, akan terasa lebih mudah melihatnya dalam bentuk gambar atau peta dengan warna atau simbol tertentu dibandingkan dengan membacanya seperti karangan puisi atau artikel bukan?
Catatan yang berkembang saat ini dipopulerkan oleh Tony Buzan sekitar tahun 1970-an berdasarkan riset dan penelitian tentang tata cara kerja otak kita.
Catatan itu di kenal dengan peta konsep atau “Mind Mapping”.

C. Langkah-langkah Membuat Peta Konsep
Langkah yang harus dipersiapkan pertama kali adalah siapkan selembar kertas kosong dengan alat tulis berwarna-warni dan yang terpenting adalah BAWA IMAJINASIMU!!!!
Setelah itu kita akan melakukan langkah berikutnya :
Gunakan kertas dengan horizontal sehingga kalian bisa memiliki ruang lebih luas untuk menulis dan menggambar.
Menulis gagasan utama di tengah-tengah kertas kosong dengan huruf kapital. Hal ini akan memudahkan kita untuk menulis dan menggambar ke segala arah.
Berikan simbol ide utama dengan gambar, bentuk dan warna sehingga menarik untuk dilihat.
Lalu tarik garis melengkung (lurus membuat kita bosan melihatnya) keluar dari pusatnya untuk menuliskan cabang gagasan. Jumlahnya sangat tergantung pada bagian, segmen atau bagian dari ide utama. Buatlah dengan warna yang berbeda untuk setiap cabang sehingga memudahkan kalian untuk membedakan antar cabang gagasan.
Tulis kata atau frase kunci untuk setiap cabang gagasan. Berikan simbol dan warna yang paling mudah kita buat dan ingat. Yang dimaksud dengan kata kunci adalah kata yang dapat menyimpulkan dan menyampaikan inti sebuah gagasan.

Cukup? Eit…tunggu dulu, supaya maksimal peta pikiran kita, alangkah lebih baiknya kalian memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Tulis dengan huruf KAPITAL/BESAR sehingga menarik perhatian.
2. Tulislah gagasan dan kata kunci dengan huruf yang lebih besar dan menonjol sehingga memudahkan kalian untuk melihatnya dalam waktu sekilas.
3. Garis bawahi dan gunakan huruf tebal untuk semakin memperjelasnya.
4. Kreatif dan gunakan imajinasimu dengan bebas dan jangan takut dengan hal-hal diluar kebiasaan.
5. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap gagasan utama dan cabang.
6. Gunakan asosiasi atau persamaan dengan menggambarkan panah antara cabang melengkung.
7. Buat dan kembangkan beberapa simbol untuk menggantikan kata yang sering dan umum dipergunakan, Atau 8. Bila perlu nomori setiap cabang untuk menentukan urutan kronologis catatan.
9. Kreatif,kreatif dan kreatif!

D. Kiat Tambahan
Nah…kalau kalian sekarang telah memahami bagaimana membuat Peta Pikiran, sekarang kita akan membahas beberapa kiat tambahan yang dapat sedikit membuat kalian merasa senang membuat peta pikiran itu.
1. Kalau kalian akan membuat Peta Pikiran dari sebuah buku maka kalian lebih baik kalau membacanya terlebih dahulu sepintas. Dengan demikian kalian akan menemukan arah, gagasan utama dan bagian-bagian dari buku tersebut. Hal ini akan semakin mempermudah kalian untuk membayangkan Peta Pikiran yang akan kalian buat.
2. Kalau kalian akan membuat agenda kegiatan maka kalian dapat membuat gagasan utamanya dengan tulisan “AGENDAKU MINGGU INI” lalu membuat cabang sebanyak 7 garis lengkung dan menuliskan kata kunci untuk setiap hari. Tambahkan waktu, orang dan jenis kegiatan yang akan kalian lakukan. Berikan tanda panah untuk beberapa kegiatan yang merupakan prioritas.
3. Nah, kalau kalian mengikuti ceramah atau penjelasan guru alangkah lebih baiknya selalu waspada dan berhati-hati dalam membuat garis lengkung atau garis cabang, karena biasanya selalu ada tambahan wawasan, humor, ide atau pengulangan materi untuk materi yang terlupakan.
4. Lalu tidak salah kalau kalian kemudian mengulanginya kembali di rumah dalam bentuk Peta Pikiran yang jauh lebih baik dan lebih rapi. Selain akan membuat kalian kreatif, senang melihat dan membacanya juga akan menambahkan daya ingat kalian terhadap materi tersebut.

E. Kiat Praktis Dalam Mencatat
Kiat tambahan dalam mencatat memang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan Peta Konsep, bahkan dengan metode apapun, catatan kalian dapat lebih baik bila kalian melakukan beberapa hal berikut :
1. Mendengarkan dengan aktif
Bertanyalah,”apa manfaat materi yang disampaikan ini bagiku”. Dengan demikian kalian akan menemukan materi penting dalam mencatat sehingga itu akan menjadi kata kunci dalam memahami materi dan kaitannya dengan kehidupan kalian sehari-hari.
2. Memperhatikan dengan aktif
Tidak hanya pada materi dan keterkaitan materi ini dengan materi lainnya, namun juga kalian dapat memperhatikan gerak, mulut, gerakan tubuh, ekspresi dan nada suara guru atau pembicara.
3. Partisipasi
Dengan mendengar dan memperhatikan dengan aktidf kalian akan segera tahu materi yang tidak dimengerti. Lalu…bertanyalah secara aktif. Jangan malu dianggap mencari perhatian atau terlalu serius.
4. Melakukan tinjauan awal
Alangkah sangat baik bila sebelum akan mendengarkan penjelasan dari pembicara atau guru, kalian telah menyempatkan waktu untuk mempelajari materi tersebut terlebih dahulu. Guru dan kalian terkadang wawasannya hanya berbeda satu malam.
5. Buatlah “yang terdengar” menjadi “yang terlihat”
Perhatikan catatan kalian, lalu ambil gambar atau simbol yang akan mempermudah kalian mengingatnya. Anggaplah kalian tengah berfungsi menjadi kamera kata menjadi gambar.
6. Menjadikan pengulangan lebih mudah
Setelah selesai maka cobalah memindahkannya ke dalam kartu berukuran 3 x 5 yang dapat dibawa kemana-mana. Baca disaat kamu sedang tidak melakukan apa-apa atau sedang luang karena lama menunggu seseorang. Bermanfaat bukan?

F. Manfaat Catatan Peta Pikiran
“aku ngga biasa nih, gimana…?”
Caranya? Ya biasakan…dan lihat hasilnya! Jangan memberikan dulu kesimpulan dan penilaian bahwa tulisan kalian itu gagal atau berhasil dengan dua kali percobaan. Ini memang tidak biasa dan seringkali kita agak sulit merubah kebiasaan lama dengan yang baru apalagi catatan metode Peta Pikiran ini menuntut kalian memaksimalkan kemampuan kalian baik kemampuan membuat kesimpulan, kreatif, menggambar dan menyusun.
Tapi itu akan hilang seiring kebiasaan baru itu. Dan kamu akan tahu beberapa manfaat dari catatan metode Peta Pikiran ini, diantaranya :
Fleksibel, kamu jadi tidak perlu mengingat setiap kata yang keluar dari mulut guru khan? Kalian akan lebih fokus pada gagasan utama.
Memusatkan perhatian, bila kita jenud atau bosan maka otak kita akan terus “berpetualang” ke alam lain. Nah dengan mencatat metode Peta Pikiran ini kalian akan lebih fokus dan menyenangi gerakan dan aktivitas kalian sendiri tanpa kehilangan materi yang disampaikan.
Meningkatkan pemahaman bila kalian mengulang, memperbaiki dan menambah catatan tersebut sehingga menjadi lebih baik. Asyik dan mengerti!
Menyenangkan karena memberikan keleluasaan kepada kalian untuk memberikan warna, simbol atau peninjauan kembali.
Nah setelah tahu apa dan bagaimana kita membuat Peta Pikiran, sekarang tugas kalian adalah belajar membuatnya dan membiasakannya. Alah bisa karena biasa. Dan kalau kalian mendapatkan kesulitan, tidak ada salahnya kalian bertanya pada orang tua atau guru yang telah lebih dahulu mengetahuinya. OKSSSS?
Menyadur, menyimpulkan dan menambahkan dari buku :
Quantum Learning (Bobbi DePorter and Mike Hernacki). Kaifa.1992 dan Quantum Teaching (Bobbi DePorter, Mark Reardon and Sarah Singer-Nouri). Kaifa.2000
Imam Wibawa Mukti,S.Pd
Guru Taruna Bakti Bandung
e-mail : imamwibawamukti@yahoo.co.id
Blog : cogitoergowibisum.blogspot.com


TUGAS MEMBUAT MIND MAPPING

Setelah membaca tentang mind mapping diatas, sekarang kalian mendapatkan tugas membuat maind mapping untuk mata pelajaran ekonomi. Beberapa aturan ini harap diperhatikan, diantaranya :
1. Materi dan tugas di photocopy secara individual (bisa kolektif oleh KM)
2. Materi yang dibuat dalam mind mapping adalah seluruh materi EKONOMI
3. Semua materi harus dapat dipetakan dalam satu lembar kertas HVS ukuran Polio (legal)
4. Materi yang diterangkan dalam buku atau dikelas harus mampu di petakan secara utuh.
5. Ikuti petunjuk membuat mind mapping dan kerjakan dengan penuh imajinasi dan daya kreatif yang tinggi
6. Mind mapping dikumpulkan hari Kamis, 4 Desember 2008
7. Mind mapping yang terkumpul di satukan oleh KM dan kemudian dijilid menjadi satu eksemplar dengan memberikan cover.
8. Siswa yang terlambat mengumpulkan akan mendapatkan pengurangan nilai



Imam Wibawa Mukti,S.Pd
Guru Taruna Bakti Bandung
e-mail : imamwibawamukti@yahoo.co.id
Blog : cogitoergowibisum.blogspot.com

Tidak ada komentar: