Selasa, 23 Maret 2010

KURIKULUM BERDIFERENSIASI BAGI ANAK AKSELERASI (Bagian 2 )

Pengertian Kurikulum Berdiferensiasi

Istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulu menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat tertentu (semiawan 1992). Pengembangan kurikulum berdiferensiasi terutama menunjuk seuatu kebutuhan berkenan dengan tumbuh kembangnya kreatifitas seseorang.
Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus, siswa berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar dan produk belajar.
Clendeing&davies (1983) menjelaskan bahwa yang dimaksud differentiated adalah isi pelajaran yang menunjuk pada konsep dan proses kognitif tingkat tinggi, strategi instruksional yang akomodatif dengan gaya belajar anak berbakat dan rencana yang memfasilitasi kinerja siswa.

Untuk menerapkan kurikulum yang tepat bagi anak berbakat, kita harus memperhatikan penerjemahan prinsip-prinsip teori ke dalam praktek secara holistik sedemikian rupa sehingga pendidikan anak berbakat menjadi lengkap. Hal ini dapat diwujudkan apabila kita memfokuskan pada elemen-elemen sebagai berikut:
Anak berbakat dengan cara berbeda dengan kelompok lain dan memang penting untuk ditampung dan dikembangkan (Keating, 1976). Lagi pula perbedaan dalam rerata dapat menjadi besar dalam perbedaan jenis bukan derajat dari pengajaran.
Anak berbakat membutuhkan kedalaman bidang pelajaran. Pendidik harus mengarahkan kebutuhan melalui pengayaan yang cenderung menjadi suatu tambahan yang superfisial dalam kurikulum.
Banyak program keberbakatan, pada umumnya dibedakan dari program reguler. Hal ini diambil dengan dasar pertimbangan:
1. Prinsip ekonomi
2. Konsentrasi pada keterampilan tingkat tinggi
3. Konsentrasi pada keterkaitan antara keutuhan pengetahuan
4. Membuka sekolah non tradisional
5. Belajar mandiri untuk anak berbakat
6. Komitmen terhadap belajar masa depan

Komponen kurikulum berdiferensiasi

1. Materi pengalaman belajar yang menumbuhkan kreatifitas harus dipilih untuk digemukkan dan dipadatkan dengan cara:
• Menambah bagian-bagian baru yang menarik dan merupakan tantangan bagi siswa berbakat
• Mengubah bagian-bagian yang kurang sesuai
• Mengurangi kegiatan-kegiatan yang rutin dan bersifat mengulang
2. Terjadinya penanjakan dinamis mental dan tindakan kreatif (creative action)
3. Berorientasi pada proses, kegiatan aktif dan penerapan tugas, serta memberi peluang kepada siswa untuk memilih sendiri kegiatan belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya
4. Komponen yang bersifat tekhnis, seperti fasilitas, komposisi guru, pendekatan proses belajar mengajar dan penggunaan metode mengajar yang bervariasi.

Matra Kurikulum Berdiferensiasi
1. Matra Umum
Merupakan kumpulan kegiatan belajar dasar untuk pengembangan lebih lanjut dan memenuhi kebutuhan ana secara umum, sehingga kurikulum berdiferensiasi ini sebenarnya bertitik tolak pada kurikulum umum yang berlaku bagi semua siswa. Pengalaman belajar dari kurikulum umum ini memberikan keterampilan dasar, pengetahuan, pemahaman, nilai dan sikap yang akan memungkinkan seseorang berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat.
2. Matra Yang Didiferensiasikan
Berkaitan dengan ciri khas perkembangan anak berbakat dan merupakan kurikulum yang dikembangkan secara mendalam. Sifatnya terutama memenuhi harapan, kepentingan, tuntutan kebutuhan peserta didik unggul, terutama berkaitan dengan kehidupan kreatifnya. Perubahan kurikulum bisa bersifat vertikal, dimana siswa yang lebih cepat irama belajarnya diperkenalkan pada isi kurikulum tertentu pada umur yang lebih muda daripada umur teman-temannya yang normal, yang dikenal dengan loncat kelas, maju berkelanjutan. Sedangkan perubahan kurikulum yang bersifat horisontal menyajikan materi dengan keluasan, kedalaman dan intensitas yang lebih ditingkatkan dari biasanya, yang disebut dengan eskalasi.
3. Matra Subliminal
Terdiri dari pengalaman belajar yang dijabarkan dari lingkungan keluarga dan sekolah. Disekolah berkenaan dengan iklim akademis, relasi interpersonal antar sesama, sistem penghargaan dan hukuman.
(Bersambung…..)

Tidak ada komentar: