Kamis, 27 Agustus 2009

KENAPA HARUS ANGKLUNG PAK?

Di SMP Taruna Bakti, siswa akselerasi harus mengikuti program ekstrakurikuler ANGKLUNG. Tidak popular memang! Tapi tentunya sekolah melakukan hal ini bukan tanpa maksud dan pertimbangan, bahkan keputusan ini adalah salah satu hasil konsultasi sekolah dengan pihak psikolog yang menjadi konsultan bagi SMP Taruna Bakti dalam melaksanakan program akselerasi. Angklung adalah ekskul wajib, yang lainnya siswa dibebaskan untuk memilih ekskul seusai dengan minat dan bakat.
Oleh karena itu, sekolah harus terus melakukan sosialisasi baik kepada siswa maupun kepada orang tua tentang pentingnya siswa akselerasi untuk mengikuti akskul angklung ini. Karena setelah satu tahun berjalan, ternyata untuk calon siswa akselerasi ekskul ini tidak popular dan dengan berbagai alasan atau usaha , mereka cenderung ingin menolaknya.
Baiklah, mungkin kita harus langsung menguraikan alasan mengapa siswa akselerasi “diwajibkan” mempelajari angklung. Alasan tersebut adalah :
UNIK
Dari berbagai ekskul yang ada, mungkin hanya angklung yang bernuansa tradisional. Dan ini jelas unik! Keunikan ini memang ayak dijadikan alasan nomor satu. Di SMP Taruna Bakti, banyak siswa yang telah mengikuti berbagai les alat musik seperti gitar, piano, biola, drumband dan lainnya. Namun hampir tidak ada siswa yang mampu memainkan alat musik tradisional.
Dari keunikan ini, kami mengira bahwa atensi anak untuk mempelajarinya akan cukup tinggi walaupun dalam kenyataanya ternyata belum terjadi. Masih ada yang ragu untuk mempelajarinya. Saya yakin bukan karena alasan tidak suka, tapi takut akan sulit mempelajarinya. Ketidaktahuan tentang alat musik tradisional menjadi momok bagi siswa untuk mempelajarinya.
Tradisional memang unik untuk saat ini. Tradisional juga menunjukkan sebuah ke-adiluhung-an dari jenis musik yang satu ini. Bagaimana tidak, musik ini sangat mengutamakan permainan rasa. Satu hentakan dari tangan satu anggotanya akan sangat mempengaruhi tingkat kualitas dari suara yang dikeluarkan.
Sebenarnya, semua alat musik sangat dipengaruhi oleh perasaan namun perbedaannya dengan angklung adalah pada jenis bahannya yang unik. Bambu memang bisa menimbulkan bunyi yang keras, namun dengan sentuhan nenek moyang kita, bunyi itu tidak hanya sekedar keras namun juga indah.
Kelebihan lain adalah permainannya ini dimainkan secara berkelompok. Kalau alat musik lain masih bisa dimainkan secara individual, maka angklung ini hanya bisa dimainkan dengan baik jika dilakukan oleh orang banyak. Kelebihan ini membuat setiap anggota yang tergabung dalam grup angklung merasa memiliki peran yang sama dalam komunitas. Kekosongan satu posisi akan berdampak pada keharmonisan permainan secara keseluruhan.
Memang tidak perlu diuraikan secara lengkap karena penulis sendiri tidak pernah memainkannya, hanya menikmatinya. Namun tanpa mereka sadari, hikmah itu tumbuh dengan sendiri. Misalnya ketika mereka tampil di berbagai acara sekolah atau di sekoah lain, ketika mereka bermain buruk, mereka akan mengakuinya dengan jantan. Bahkan menyebutkan siapa yang beermain tidak baik. Juga ketika mereka akan ijin untuk tidak latihan, maka perasaan mereka menyadari bahwa absennya mereka akan membuat kelompok akan pincang.
Jadi, untuk anak-anak yang akan ”berusaha’ menolak untuk mengikuti ekskul ini, cobalah sedikit membuka diri untuk mencobanya. Pengalaman belajar kalian hanya dua tahun di sekolah ini, jadi cobalah sesuatu yang baru! Sesuatu yang belum pernah kita coba! Kalau ada siswa yang pernah dan juga sedang ikut les angklung, bersinergilah dengan teman-teman kalian untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, bagus dan indah serta adiluhung.

MENYEIMBANGKAN RASA DAN AKAL
Nah ini yang paling penting untuk dipahami siswa maupun orang tua. Teori ini sudah lama ada dan memang sedang menjadi ”trend” di dunia pendidikan. OTAK KIRI DAN OTAK KANAN!
Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta. Otak manusia memiliki tiga bagian dasar, yaitu :
Batang otak (Otak Reptilia)
Bertanggung jawab terhadap fungsi-fungsi motor sensorik.
Perilaku berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk mengembangkan spesies.
Perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi, dan perlindungan wilayah. Otak reptil berperan dalam reaksi “Hadapi atau Lari”.
Sistem Limbik
Fungsinya bersifat emosional dan kognitif: Ia menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori, dan kemampuan belajar kita.
Otak ini pun mengendalikan system bioritme kita, misalnya pola tidur, lapar, haus, detak jantung, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh.
Neokortek
Merupakan tempat berhimpunnya semua kecerdasan yang lebih tinggi.
Fungsinya berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif, penalaran, perilaku waras, dan bahasa.Terdiri dari 12-15 juta sel saraf yang disebut neuron.
Sel-sel ini dapat saling berinteraksi melalui vibrasi disepanjang dendrit (cabangnya).
Kunci penghubung antara dendrit adalah myelin, protein lemak yang dikeluarkan oleh otak untuk melapisi hubungan antara dendrit ketika kita mempelajari suatu informasi baru.
Semakin sering informasi itu diakses maka mielinisasi semakin sempurna, dan semakin mudah bagi kita untuk mengingat informasi tersebut

Otak kanan dan kiri
Otak kiri

  1. Melakukan pengorganisasian pekerjaan teknis
  2. Pekerjaan teknis yang berulang
  3. Sesuatu pekerjaan yang berurutan
  4. Keterampilan berbahasa dan berpidato
  5. Keterampilan menulis (eksak dan linier)
  6. Sesuatu yang memerlukan rutinitas dan berulang
  7. Sesuatu yang rinci dan detail
  8. Kemampuan memperoleh data primer
  9. Berhubungan dengan data dan informasi
  10. Kemampuan matematis, garis lurus
Otak kanan
  1. Imajinasi, melukis
  2. Berpikir kreatif
  3. Mereka-reka, ngakal-akali
  4. Melucu, membuat “joke” yang reflektif
  5. Kemampuan melakukan artikulasi
  6. Menulis fiksi, imajinatif, nglamun
  7. Berpikir holistik, menyeluruh dan 3 dimensi (spasial)
  8. Melakukan pendekatan sistem
  9. Berpikir pola acak, abstrak
  10. Melakukan sintesa, penggabung-gabungan dll.

Masing-masing dari dua belahan otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda-beda dan mengkhususkan diri pada kemampuan-kemampuan tertentu, walalupun penyilangan memang bisa terjadi dan anda memiliki potensi sama dengan orang-orang lain. Perbedaannya adalah bagaimana anda menggunakan otak anda.
Apabila seseorang lebih menekankan aspek otak kiri, maka kemampuannya dibidang akademis akan tinggi. Kemampuan analisa dan penyelesaikan soal-soal ilmu pasti akan sangat mudah dikerjakan karena kemampuannya berpikir logis dan sistematis serta matematis. Kemampuannya ini akan bermanfaat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan pekerjaan tekhnis yang berulang, misalnya bekerja sebagai operator atau programer komputer.
Namun kelemahan dari ketidakseimbangannya dengan otak kiri adalah dalam hal kemampuannya mengolah rasa. Orang yang mengembangkan kekuatan otak kiri akan cenderung statis dan sulit bergaul dengan manusia lain karena dalam hubungan sosial mereka kering dari emosi. Kecenderungannya untuk egois menjadi sangat tinggi karena manusia dihadapinya dengan tahapan sistematis, padahal manusia bukanlah mesin yang dapat dianalisis secara pasti. Kelemahan lainnya adalah pada kemampuan berpikir imajinatif kreatif. Oleh karena itu maka apabila otak kanan dikembangkan lebih dominan maka akan terjebak pada pekerjaan yang rutin dan sulit untuk mengembangkan kemampuannya dalam melakukan hal-hal diluar kebiasaan, seperti proyek baru atau membuat sesuatu yang spontan dan diluar kebiasaan.
Begitu pula bagi orang yang hanya mengembangkan kemampuan otak kanan. Orang tipe seperti ini akan mudah terjebak pada pikiran yang imajinatif dan kurang dapat mengembangkan kemampuan analistis. Orang ”otak kanan” cenderung anti kemapanan karena lebih menyukai perubahan dan sesuatu yang baru. Pola pikirnya terlalu general atau menyeluruh sehingga sering mengabaikan hal-hal yang bersifat detail atau rinci dan bersifat tekhnis. Akibatnya mereka cenderung lebih mengutamakan intuisi dalam mengambil keputusan ketimbang analisis yang mendalam.
Mana yang akan kita pilih? Tentunya adalah keseimbangan antara dua kemampuan otak kanan dan kiri. Oleh karena itu, selain belajar dalam tempo yang lebih cepat maka siswa juga dituntut untuk mengikuti ekskul angklung sebagai aktivitas yang menyeimbangkan kemampuan otak kanan.
Nah dari uraian singkat tentang otak, khususnya tentang otak kiri dan otak kanan, maka tentunya kita ingin kedua sisi otak kita seimbang dan bisa memaksimalkan potensinya. Oleh karena itu, kita harus mencoba melakukan hal-hal yang bisa melakukannya, seperti bermain angklung. Sekolah pasti mempersiapkan apa yang terbaik bagi siswanya, begitu pula dengan orang tua! Namun demikian, sekolah tetap membuka diri terhadap masukan dan saran yang membangun bagi kemajuan pendidikan di sekolah kita, terima kasih!

10 Agustus 2009

Tidak ada komentar: