Sabtu, 15 Agustus 2009

SELAMAT BELAJAR DI KELAS AKSELERASI ANAK-ANAKKU!

Ini bukan takabur karena kalian memang telah dianugrahi Tuhan dengan sebuah kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Populasi kalian hanya 2 – 5% dari sebuah komunitas sehingga kalian memang memiliki kelebihan itu. Tapi semoga saja kalian benar-benar memahami kelebihan secara baik dan dimaksimalkan untuk kebaikan kalian sendiri, orang tua, bangsa dan agama.
Namun sebagai orang tua, kami hendak memberikan beberapa petuah yang mungkin akan berguna bagi kalian selama belajar di kelas akselerasi. Petuah ini adalah buah dari pengalaman kami menyelenggarakan akselerasi selama 8 tahun. Sebuah perjalanan yang cukup panjang walaupun tidak bisa juga disebut sebagai waktu yang cukup untuk menjadi lebih bijak. Pengalaman-pengalaman ini penting diidentifikasi sehingga dapat dijadikan bahan renungan dan pengalaman yang bermanfaat.
Beberapa petuah tersebut diantaranya :
JANGAN PERNAH TAKABUR
Kelebihan yang Tuhan berikan kepada kita adalah bekal yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengabdi pada orang tua, masyarakat, bangsa dan agama. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menjadikan kelebihan itu sebagai alasan untuk sombong.
Dengan kelebihan yang kita miliki saja -dalam hal ini potensi intelektual- orang sudah melihat kelebihan kita, sehingga apabila kita kemudian sombong maka orang lain akan menjadi antipati dan tidak lagi menghargai kelebihan yang kita miliki tersebut.
Tugas kita saat ini adalah bagaimana mewujudkan potensi kita bisa bermanfaat bagi orang lain, misalnya untuk sekolah, teman atau orang tua. Mereka tidak mau peduli dengan potensi kita apabila semua itu tidak bisa kita buktikan dengan karya nyata yang bisa mereka akui sebagai sebuah prestasi.
JANGAN PERNAH TAKUT DAN RAGU
Kita, selama ini dididik untuk selalu sama dan sejajar dengan orang lain, padahal setiap kita memiliki perbedaan dan kelebihan masing-masing. Kebiasaan ini pada akhirnya membuat kita takut bila dikatakan berbeda. Kita merasa lebih nyaman ketika dianggap sama dengan kebanyakan orang, dan disaat kita harus melakukan yang berbeda, maka kita menjadi ragu.
Begitu pula dengan kelas akselerasi. Ketika kalian masuk akselerasi yang hanya belajar dua tahun dan jumlah siswanya sedikit, maka terlintas rasa takut dan ragu menyelimuti hati dan pikiran kita. Padahal ketakutan itu, keraguan itu, adalah karena ketidaktahuan kita terhadap sesuatu yang baru tersebut.
Beberapa ketakutan yang umum menghinggapi siswa akselerasi adalah tentang pertemanan, menumpuknya tugas dan ulangan, dipandang ”aneh”, atau merasa dituntut lebih dari siswa yang lain. Padahal akselerasi seyogyanya tidak membedakan siswanya dari program lainnya, namun hanya pada proses dan metode belajarnya. Dan masalah pertemanan bukan karena kalian diakselerasi atau bukan namun lebih disebabkan oleh cara kalian berteman dan bersikap.
Jadi, mengapa masih ragu dan takut kalau ketakutan dan keraguan itu akan menghalangi kita untuk lebih berprestasi?
BUATLAH WAKTU YANG SINGKAT MENJADI WAKTU YANG PALING BERKESAN
Dua tahun belajar sering dijadikan alasan kalian atau orang tua untuk memandang sebelah mata program ini. Ada yang menganggap bahwa dengan dua tahun maka beban akan terasa berat atau dengan dua tahun, tidak memiliki signifikansi dalam meraih kesuksesan.
Setahun bukanlah waktu yang pendek bagi kalian untuk mampu berbuat lebih baik daripada teman-teman kalian yang lain. Kalau kita analogikan dengan teori relatitifitas Einstein, anggap saja sekarang kalian sedang menaiki sebuah pesawat menuju Bali sementara teman kalian direguler naik bus travel menuju tempat yang sama. Karena kalian sampai ditujuan lebih cepat maka kalian bisa memanfaatkan kelebihan waktu itu untuk melakukan hal-hal yang berguna dan paling mengesankan dalam hidup kalian dan belum tentu bisa dilakukan teman kalian yang lain.
Untuk itu, kalian harus sudah merancang secara garis besar rencana kalian yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian maka kalian tidak akan menyesali telah memiliki waktu lebih banyak daripada yang lain.
HINDARI SIKAP EGOIS
Terkadang egois itu perlu, khususnya bila berhubungan dengan prestasi dan berbuat baik. Mementingkan diri sendiri adalah naluri manusia, namun yang harus kalian sadari bahwa mementingkan diri sendiri akan menjadi benturan ketika suatu saat kalian memerlukan orang lain. Selama di akselerasi kalian mungkin bisa mengekspresikan kelebihan dan keunikan itu secara bebas, namun ketika berhubungan dengan orang lain di lingkungan yang lebih besar, maka kalian harus pandai menyesuaikan diri.
Dikelas lain, kalian akan melihat banyak juga yang memiliki keunikannya sendiri, namun terbiasa untuk menyesuikan dengan lingkungan dimana mereka berada. Oleh karena itu, sikap egois karena merasa lebih baik harus dan wajib dihindari. Bergaul dengan semua usia, kelas atau kebiasaan akan membuat kalian peka dalam menyelami perasaan orang lain. Dan itu adalah bekal paling penting dalam meraih kesuksesan dimasa depan ketimbang intelektual semata.
TERUS OPTIMIS DAN BERUSAHA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK
Optimis ketika menghadapi masalah dan terus berusaha untuk mencari solusi dan menyelesaikannya adalah sebuah keterampilan yang membutuhkan kemampuan intelektual yang cukup tinggi. Dan kalian memiliki bekal kemampuan itu!
Jangan pernah menghindari masalah apakah itu masalah pertemanan, tugas sekolah, keluarga atau masalah lainnya. Berbicaralah dengan orang tua, guru atau sahabat dan coba untuk mencari akar penyebab dari masalah yang kalian hadapi, mencari solusi penyelesaian dan melakukan pilihan terbaik. Masalah yang kita hadapi akan membuat kita semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak.
Jadi, selamat belajar anak-anakku.

Bandung, 15 Agustus 2009

Tidak ada komentar: