Sabtu, 11 April 2009

POLA EVALUASI PEMBELAJARAN YANG BERKARAKTER CERDAS ISTIMEWA-BAKAT ISTIMEWA

INTELEGENSIA:
Adalah kemampuan dasar yang mempengaruhi performans pada semua tugas kognitif, mulai dari kemampuan melakukan penghitungan matematika sampai kemampuan menulis puisi.

  1. Fluid intelligence: Penalaran umum, efisiensi mental yang pada hakekatnya bebas kultur dan nonverbal.
  2. Crystallized intelligence adalah kemampuan menggunakan metode pemecahan masalah, dapat meningkat selama hidup karena mencakup keterampilan dan pengetahuan yang dapat dipelajari dan melalui penggunaan fluid intelligence dalam memecahkan masalah, kita mengembangkan crystallized intelligence.


Mengapa Orang Cerdas Bisa Gagal
Inteligensi emosional:
  1. kemampuan memproses informasi emosio secara akurat dan efisien.
  2. Seperangkat trait personaliti atau aplikasi inteligensi umum pada situasi sosial.

Pusat inteligensi emosional ada empat yaitu:
  1. Perasaan terhadap suatu emosi
  2. Pengintegrasian emosi
  3. Pemahaman emosi
  4. Pengelolaan emosi

Kecerdasan Emosional
  • Seseorang yang dapat memahami emosi orang lain (biasanya dengan membaca isyarat noverbal) dan merespons secara tepat, akan lebih sukses bekerja dengan orang lain dan sering muncul sebagai pemimpin.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa program yang dirancang untuk membantu peserta didik membangun kompetensi emosi memiliki efek yang bermanfaat, termasuk peningkatan kerjasama, dan penurunan tindakan antisosial
Teori triarchic
  1. Inteligensi : kemampuan mental: proses berpikir, pemanfatan pengalaman baru, dan adaptasi terhadap kontek.
  2. Analitik: Kemampuan berpikir abstrak, pemerosean informasi, kemampuan verbal.
  3. Kreatif: Kemampuan memformulasi ide baru dan mengkombinasi fakta-fakta yang terpisah, kemampuan berhubungan dengan situasi baru, dan membuat solusi baru secara otomatis.

HASIL BELAJAR
  1. Kognitif dan psikomotor mengandung ranah afektif
  2. Hasil belajar kognitif dan psikomotor akan optimal bila ranah afektif tinggi.
  3. Pembelajaran ranah afektif memerlukan waktu yang lama dan perlu kesabaran

DIMENSI PENGETAHUAN
  1. Pengetahuan fakta: Elemen dasar yang harus diketahui
  2. Pengetahuan konseptual: Hubungan antar elemen dasar
  3. Pengetahuan prosedural: Inkuiri, metode, teknik.
  4. Pengetahuan metakognitif: Pengetahuan kognitif diri sendiri – mengembangkan sendiri

DIMENSI PROSES KOGNITIF
  1. Mengingat:Memori jangka panjang
  2. Memahami:Membangun makna informasi
  3. Menerapkan: Menggunakan suatu prosedur pada suatu situasi baru
  4. Menganalisis: Menguraikan materi ke bagian-bagian kemudian menentukan hubungan antar bagian-bagian
  5. Mengevaluasi: Judgment berdasarkan kriteria
  6. Mengkreasi: Membangun suatu pola baru.

DIMENSI PROSES AFEKTIF
  1. Receiving (attending), peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu stimulus, fenomena atau peristiwa khusus
  2. Responding, partisipasi aktif peserta didik, peserta didik tidak hanya meperhatikan, tetapi juga beraksi atau memberi respons, menyenangi aktivitas
  3. Valuing, timbul komitmen terhadap suatu keyakinan, melibatkan penentuan nilai keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajad internalisasi atau komitmen
  4. Organization, klarifikasi makna keyakinannya, mengikuti dan mengorganisasi keyakinannya membuat dirinya konsisten, mengkaitkan nilai satu dengan nilai lainnya, konflik antar nilai diselesaikan, mulai membangun sistem nilai internal yang konsisten.
  5. Characterization, memberi respons sesuai dengan nilai yang berlaku, peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan prilaku sampai pada tahap membentuk gaya hidup
Sikap
  1. Predisposisi untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang
  2. Sikap terhadap guru, terhadap mata pelajaran
  3. Setelah mengikuti pelajaran menjadi lebih positif
  4. Konsistensi respons terhadap objek sosial (Campbell, 1950)

Minat
  1. Suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong peserta didik untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan
  2. Tekanan pada intensitas minat
  3. Pendidik membangkitkan minat belajar peserta didik

Nilai
  1. Keyakinan yang dalam tentang perbuatan, tindakan, atau prilaku yang dianggap baik dan yang dianggap jelek.
  2. Suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu yang mengendalikan minat, sikap, dan kepuasan

DIMENSI PROSES PSIKOMOTOR
  1. Persepsi: Sadar akan suatu objek & kegiatan
  2. Stimulasi sensori: Mengaktifkan indera
  3. Isyarat dan seleksi: respon dalam bentuk gerakan.
  4. Translasi: Menampilan gerak motorik
  5. Kesiapan: kesiapan melakukan gerak
  6. Respons terbimbing: Imitasi, mencoba-coba
  7. Mekanis: Respons menjadi kebiasaan
  8. Respons komplek: Gerakan yang komplek
  9. Adapting and originating.

PEMBELAJARAN CI-BI
  • Dipercepat atau lebih cepat pada pelajaran tertentu atau pada kelas tertentu
  • Tambahan tugas yang komplek, pengayaan, tetap pada kelompok usianya.
  • Menilai pengetahuan peserta didik pada tiap unit pembelajaran, kemudian melaksanakan pembelajaran pada unit yang belum dikuasai.
Metode pembelajaran:
  1. Mendorong kemampuan berpikir abstrak, kreativitas, membaca teks tingkat tinggi, kemandirian, dan bukan belajar hanya pada fakta-fakta saja.
  2. Cederung belajar lebih banyak bila berada pada kelompoknya.
  3. Pendidik harus imaginatif, fleksibel, toleransi, dan tidaka takut akan kemampuan Ci-BI.
  4. Menyenangkan dan menantang
  5. Pendidik menguasai bahan ajar.

PENGUKURAN, PENGUJIAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
  1. Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala
  2. Pengujian terdiri dari sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atua salah
  3. Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran & penentuan pencapaian hasil belajar
  4. Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program & penentuan pencapaian tujuan suatu program

TUJUAN PENILAIAN
  1. Menilai kemampuan individual melalui tugas tertentu
  2. Menentukan kebutuhan pembelajaran
  3. Membantu dan mendorong peserta didik
  4. Membantu dan mendorong pendidik
  5. Menentukan strategi pembelajaran
  6. Akuntabilitas lembaga
  7. Meningkatkan kualitas pendidikan

SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
  1. Standar kompetensi
  2. Kompetensi dasar
  3. Materi pembelajaran
  4. Indikator pencapaian
  5. Penilaian: Jenis penilaian, bentuk instrumen
  6. Aspek afektif: nonujian, observasi dan kuesioner

SISTEM PENILAIAN
  1. Mengukur semua kompetensi dasar
  2. Hasil ujian dianalisis dan ditindaklanjuti
  3. Ujian mencakup aspek kognitif dan psikomotor bila ada
  4. Aspek afektif diukur melalui pengamatan, dan kuesioner

ACUAN PENILAIAN
Acuan norma:
Kemampuan orang berbeda.
Tes harus bisa membedakan orang.
Menggunakan distribusi normal.
Parameter butir: tingkat kesulitan dan daya beda
Hasil penilaian dibandingkan dengan kelompoknya
Acuan kriteria
Hampir semua orang bisa belajar apa saja hanya waktu yang diperlukan berbeda
Parameter butir: tingkat pencapaian dan indeks sensitivitas
Standar harus ditentukan terlebih dahulu
Hasil penilaian: lulus dan tidak lulus

TELAAH SOAL PILIHAN GANDA
  1. Sesuai indikator
  2. Pokok soal harus jelas
  3. Pilihan jawaban homogen
  4. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama
  5. Tidak ada petunjuk mengarah jawaban yang benar
  6. Hindari menggunakan: semua salah atau semua benar
  7. Pilihan jawaban angka diurutkan
  8. Semua pilihan jawaban logis
  9. Tidak mengunakan negatif ganda
  10. Bahasa yang digunakan baku
  11. Bahasa yang digunakan komunikatif

KAEDAH PENULISAN URAIAN OBJEKTIF
  1. Soal harus sesuai dengan indikator
  2. Gunakan kata-kata: bandingkan, uraikan, mengapa, hitunglah, tafsirkan, buktikan, rangkumlah.
  3. Hindari penggunaan kata: siapa, dimana, bila.
  4. Gunakan bahasa yang baku dan komunikatif
  5. Ada kunci jawaban
  6. Ada pedoman penskoran

ANALISIS BUTIR SOAL
  1. Tingkat pencapaian kompetensi
  2. Indeks sensitivitas
  3. Indeks keandalan
  4. Distribusi respons (khusus untuk pilihan ganda)
  5. Kalimat soal
  6. Kunci jawaban


Disampaikan pada Workshop Keberbakatan, Solo 1-4 April 2009

Tidak ada komentar: