Rabu, 25 Juni 2008

AKSELERASI…IHHHHH SYEREM YA MA ???

“Anak aksel pasti stress karena materi yang padat dimampatkan jadi dua tahun”, “bagaimana dengan perkembangan psikologi dan emosionalnya kalau mereka berteman hanya 20 orang dan lulus lebih cepat?”, “wah…ngga akan ada waktu buat maen dong, soalnya pasti akan banyak tugas, ulangan ama PR”
Pertanyaan-pertanyaan diatas mungkin mewakili sebagian besar orang tua atau siswa ketika mendengar kelas akselerasi. Padahal pertanyaan dan pernyataan diatas muncul karena baik orang tua maupun siswa yang bertanya bukan orang cerdas istimewa. Kita selalu memandang anak cerdas dari sudut pandang kita yang tidak cerdas istimewa. Mereka kita anggap akan kesulitan belajar karena kita memang sulit belajar. Kita melihat mereka seolah stress padahal kita memang tidak cerdas. kita melihat mereka kewalahan belajar karena kita dulu kesulitan menyelesaikan tugas sekolah. Jadi kita memandang mereka selalu dari sudut pandang dan pengalaman sendiri tanpa mau memahami karakteristik, kebutuhan, hak dan kemampuan mereka yang memang sudah diatas rata-rata.
Jadi kesimpulannya, kita suka mempersulit diri dengan sesuatu yang kita tidak paham.
Apapun indikatornya, siswa akselerasi adalah siswa yang secara akademis, psikologi dan emosional memang layak di kelas akselerasi. Kita…? Mana pantas….wong komentarnya aja ngga nunjukkin kalau kita orang akselerasi.
Mereka cepat menerima materi, tinggi rasa keingintahuannya, sulit disuruh diam tanpa tahu alasannya, senang mengeksplorasi, senang belajar cepat, tidak suka kegiatan yang monoton dan mudah bosan. Terus apalagi alasan kita mengabaikan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan hak dan kemampuan mereka. Bahkan mereka masuk kelas akselerasi pun atas kesepakatan siswa, orang tua, observasi guru dan rekomendasi psikolog. Mengapa kita yang tidak tahu apa-apa malah yang pusing dan mengkhayal yang tidak-tidak (malah sering didramatisi).
Kepada orang yang ngaku pakar pendidikan, psikolog, akademisi atau orang yang senangnya memberikan komentar tanpa terlibat langsung dalam proses pendidikan akselerasi…tolong lakukan peninjauan langsung ke sekolah yang telah teruji dalam membangun sistem, melakukan pembelajaran dan telah teruji meluluskan siswa akselerasi. Kalian semua akan menemukan sesuatu yang berbeda dengan anggapan semula.
Tapi ingat…sebagus apapun program ini tetap ada peluang untuk melahirkan dampak negatif (walaupun selama ini kami belum mengalaminya) tapi juga telah terbukti telahmelahirkan generasi siswa yang dapat belajar lebih cepat dan lebih baik dengan hasil yang bisa disandingkan dengan kelas reguler yang kita kenal. Mereka stress…ya memikirkan orang yang komentarnya “ngga banget” tentang akselerasi tapi sok bijak dalam memperjuangkan hak mereka. Padahal mereka sangat membutuhkan sistem terintegrasi yang melayani hak mereka secara berkesinambungan dan terarah.
Sekarang daripada komentar sesuatu yang telah berjalan dengan lancar, alangkah lebih baik kalau kita mencari solusi bagi terlaksananya program ini menjadi lebih baik. Kita usulkan bersama kepada pemerintah sehingga pemerintah mampu melakukan perbaikan pelayanan kepada siswa cerdas ini.
Ingin beriskusi lebih panjang….hubungi :
SMP Taruna Bakti di Jalan LL.RE Martadinata No.52 Bandung (022) 4261468 c/q Pak Imam Wibawa Mukti,S.Pd (Koordinator akselerasi SMP Taruna Bakti) dan Ibu Lucia Dwi Suharti,Dra (Ketua Resource Center Keberbakatan Jawa Barat)
Blog : cogitoergowibisum@blogspot.com
e-mail : imamwibawamukti@yahoo.co.id dan akselsmptarunabakti@yahoo.com
web : www.smptarunabakti.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kumaha damang pak guru hehehehe...bangun pendidikan kita agar berkualitas