Rabu, 18 Juni 2008

PANCASILA TETAP IDEOLOGI YANG IDEAL

Mumpung masih bulan Juni, dimana Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Bung Karno, M Yamin dan Soepomo rasanya saya ingin merefleksi sedikit tentang landasan negara yang unik ini.
Mengapa unik, karena selain menuai pujian di luar negeri, Pancasila justru banyak diragukan di negaranya sendiri. Rakyat ini bisa dibilang sebagai anak durhaka yang tidak mau mengakui keberadaan “Ibu Kandungnya” sendiri yang telah berperan dalam proses kemerdekaa negara Indonesia yang kita tempati ini.
Terlepas dari kontroversi dan bantahan bahkan pembangkangan terhadap Pancasila, namun pada dasarnya saya ingin sekali menulis gelisah hati ini tentang Pancasila.
Pancasila lahir dari nilai yang digali oleh seorang anak bangsa, menggambarkan sifat umum bangsa Indonesia dan hasil kompromi terbaik dari para pendiri bangsa ini. Inilah ciri Pancasila yang membedakannnya dengan ideologi lainnya. Terkadang ideologi lain merupakan paksaan atau hasil dari seleksi alam yang kejam. Tapi Pancasila justru lahir sebagai alternatif terbaik bagi bangsa yang heterogen ini.
Di jaman perjuangan terdahulu, begitu banyak organisasi dengan segala macam ideologinya berusaha menarik masyarakat dan memberi semangat untuk bersama bangkit melawan penjajahan. Di jaman perjuangan merebut kemerdekaan secara garis besar ada 5 ideologi yang menjadi penggerak dan landasan perjuangan rakyat, yaitu Islamisme atau agama yang menyatakan mencintai negara adalah bagian dari Iman dan jihad, humanisme yang menuntut persamaan hak sebagai manusia dan menentang penjajahan, Nasionalisme yang menanamkan cinta pada tanah air, demokrasi dalam pengambilan keputusan dan sosialisme dengan melandaskan perjuangan pada perjuangan kelas.
Bung Karno dan pendiri bangsa ini sangat tahu bahwa negara ini sangat beranekaragam budaya, agama dan kepercayaannya, ras, bahasa maupun tata kehidupannya sehingga tidak mungkin memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini hanya dengan mengandalkan satu kekuatan dan ideologi. Lalu mereka secara sadar dan dengan perhitungan serta keikhlasan untuk berjuang secara bersama dengan tetap menjaga keberbedaan.
Pancasila merupakan gabungan dari lima ideologi terbesar yang lahir diawal abad 20. Dan Indonesia tepat berada ditengah-tengah ideologi yang berkembang dan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan akar budaya bangsa ini sendiri. Ketuhanan, keharmonisan, persatuan, musyawarah dan kebersamaan merupakan beberapa nilai budaya bangsa yang memang telah ada di negara ini, sehingga ketika dijadikan satu panduan dasar bersama dengan mudah dapat diterima sebagian besar bangsa ini.

1 Juni 2005

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak Imam,

Membaca tulisan2 anda, saya yakin anda berada di tempat yg tepat utk berbakti sebagai guru : di Taruna Bakti.
Penerapan prinsip2 Pancasila dalam keseharian disekolah inilah memang tujuan dari didirikannya Taruna Bakti oleh pendiri2nya.

Sebagai putra salah seorang pendiri, sebagai alumni yang telah mengenyam 13 tahun masa pendidikan di Taruna Bakti dalam suasana yang indah, dan sebagai orang tua siswa , saya ingin menitipkan kelangsungan kiprah Taruna Bakti dalam prinsip2 kehidupan bernegara yang telah dipancangkan oleh pendiri2 nya.

Semoga Tuhan senantiasa memberikan anda kekuatan dalam pengabdian ini.

Wassalam.

pengenkeamerika mengatakan...

Komentar diatas memang benar2 sangat pantas buat bpk !!!! Saya salut & bangga sama bpk !!!!