Senin, 15 September 2008

PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN DI DUNIA MIMPI

Salam dunia mimpi,
Bapak-bapak dan Ibu-ibu dunia mimpi yang saya hormati, kalau tadi teman-teman saya memaparkan beberapa alasan mengapa perubahan struktur organisasi pelaksana disekolah sangat dinamis. Namun pada kesempatan ini saya ingin menyoroti pendidikan dalam perspektif filosofis. Saya yakin apa yang saya bicarakan ini dapat diterima mengingat orang yang berbicara dihadapan saya adalah orang-orang terpelajar.
Hadirin, seperti yang kita pahami tidaklah mungkin suatu dunia berjalan tanpa perubahan. Termasuk pendidikan! Karena bagaimanapun pendidikan sebagai bagian dari budaya suatu masyarakat akan terus berubah mengikuti kecenderungan dan kemajuan budaya itu sendiri. Adalah suatu keniscayaan apabila pendidikan terus mengalami penyesuaian dengan tingkat kebutuhan dimana kebudayaan tersebut berkembang.
Pendidikan adalah suatu metode sistematis yang diciptakan oleh suatu masyarakat untuk mempersiapkan generasi berikutnya dalam menghadapi perkembangan problematika hidup yang dihadapi pada zamannya. Maka akan sangat ironis apabila menghadapi perkembangan dan perubahan zaman dan budaya, pendidikan justru stagnan, berhenti dan mandeg. Adalah suatu pekerjaan yang sia-sia apabila kita ingin memaksakan pendidikan harus stagnan dan mati.
Apabila ada sekelompok orang yang memaksakan pendidikan harus berhenti dari perubahan maka orang tersebut, masyarakat tersebut berarti sedang menggali kuburannya sendiri. Itulah yang membedakan pendidikan dengan kesenian. Kesenian adiluhung adalah kesenian yang mampu mempertahankan keasliannya ditengah-tengah perubahan yang sangat besar. Tapi pendidikan adalah sebaliknya, adalah pendidikan yang maju apabila bias dengan cepat beradaptasi dengan segala perubahan jaman.
Perubahan itulah yang pada akhirnya akan melahirkan suatu kreatifitas dan inovasi yang tinggi dan akhirnya akan melahirkan generasi penerus bangsa atau masyarakat yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan jaman.
Manusia yang terjebak pada nostalgia romansa yang sentimental akan berusaha agar perubahan itu tidak terjadi atau apabila terjadi perubahan pun maka perubahan itu harus sama dengan apa yang dia bayangkan atau imajinasikan. Dimana perubahan itu pada akhirnya hanyalah fatamorgana yang menipu dan tidak menghasilkan apapun. Bapak-bapak dan ibu-ibu dunia mimpi yang saya hormati, oleh karena itu maka hanya satu kata…perubahan !!!!!!
Perubahan dalam dunia pendidikan bukanlah perubahan yang membabi buta atau tanpa perhitungan, karena perubahan yang melanggar aturan akan berarti bunuh diri. Perubahan yang di buat haruslah perubahan yang membawa kepada kebaikan baik secara sistematika pelaksanaan kegiatan belajar mengajar maupun perubahan pada perkembangan tekhnologi..
Perubahan bertanggungjawab adalah perubahan yang didasari oleh kepercayaan untuk berkembang yang diberikan oleh semua unsure yang terlibat dalam pendidikan itu sendiri.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang sudah cukup tua dan berpengalaman sangat memahami tentunya pagar dan aturan dalam pelaksanaan perubahan pendidikan. Dan kepercayaan yang diberikan sekolah kepada pelaksana pendidikan tentunya akan sangat berarti bagi kemajuan pendidikan di sekolah itu sendiri. Tidak mungkin ada perbaikan dan pertumbuhan tanpa perubahan, termasuk di dunia pendidikan umumnya dan sekolah pada khususnya.
Sekolah sebagai bagian dari dunia pendidikan tentunya juga masuk dalam siklus keniscayaan untuk berubah. Dan perubahan ini terus melaju tanpa terbendung oleh stagnasi pendidikan yang terjadi ditingkat nasional. Berbagai macam inovasi, perubahan dan kreatifitas yang dilakukan pelaku pendidikan di sekolah ini terus berlanjut dengan segala tantangan dan hambatan. Dan hasilnya????????
Masyarakat sendiri mampu terus menambah kepercayaan pelaksanaan pendidikan putra-putrinya kepada sekolah kita.
Agustus 2007

Tidak ada komentar: