Minggu, 07 September 2008

RESOURCE CENTER KEBERBAKATAN, UNTUK SIAPA ?

Untuk melayani dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keberadaan anak cerdas/bakat istimewa (CIBI), Dinas Pendidikan Jawa Barat melalui Bidang Pendidikan Luar Biasa membentuk sebuah wadah yang diharapkan mampu untuk mensosialisasikan program yang berkaitan langsung dengan pendidikan bagi anak CIBI yang disebut dengan “Resource Center Keberbakatan”.
Lembaga ini memiliki tujuan untuk memberikan layanan untuk anak berkebutuhan khusus, sebagai pusat assesment, memberikan bantuan untuk guru umum dalam memahami karakteristik anak CIBI dan program Akselerasi sebagai salah satu bentuk layanan terhadap anak CIBI.
Pertanyaannya sekarang adalah, untuk siapa ‘RC CIBI’ ini dibentuk dalam artian ruang lingkup? Apa perannya dalam masyarakat khususnya di bidang pendidikan. Sepintas RC CIBI ini hanya berguna dan bermanfaat bagi sekolah penyelenggara akselerasi saja. Namun sebenarnya, masyarakat secara umum dapat memanfaatkan ‘RC’ ini dalam upaya lebih memahami berbagai permasalahan seputar keberadaan anak CIBI.
Keberadaan anak CIBI yang diidentifikasikan sebagai anak yang memiliki intelektualitas diatas rata-rata pada kenyataannya sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Namun karena kekurangpahaman akan karakteristik mereka menjadikan masyarakat memandang biasa saja atau bahkan menganggap mereka “aneh” karena perilaku mereka sangat unik.
Pandangan masyarakat awam terhadap keberadaan mereka ini kemudian membentuk cara pandang dan perlakuan yang salah dan pada akhirnya akan menyebabkan masalah dalam perkembangan emosional dan kemajuan akademis anak CIBI.
Misalnya ditemukan kasus seorang anak yang memiliki IQ >145 namun meraih prestasi akademis sangat buruk di kelas. Karena kurang pemahaman guru pada karakteristik mereka, maka guru memberi label pada anak tersebut sebagai anak bodoh yang label itu kemudian menular kepada orang tua. Anak tersebut kemudian menjalani proses pembelajaran di sekolah dan di rumah dengan label bodoh atau lambat tanpa melakukan penelitian yang lebih mendalam. Pada akhirnya anak tersebut kemudian benar-benar jatuh secara emosional maupun akademis.
Kisah ini nyata! Dan mungkin juga kita memberi andil pada kesalahan memandang keberadaan anak CIBI. Padahal seharusnya keberadaan mereka benar-benar dapat diakui dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dengan kemampuan intelektualnya yang diatas rata-rata.
Oleh karena itulah Resource Center Keberbakatan ini dibentuk.
Resource Center ini seyogyanya dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat baik orang tua, guru dan lembaga pendidikan lainnya untuk berbagi pengalaman dan penanganan anak CIBI, sehingga pelayanan pendidikan terhadap anak CIBI ini dapat bersinergi antara orang tua, guru dan masyarakat.
Resource Center Keberbakatan ini tentunya bukan satu-satunya institusi yang mengetahui keberadaan anak CIBI. Sekarang banyak sekali lembaga yang menawarkan pelayanan khusus bagi mereka, namun kalau semua memiliki tujuan mulia untuk memaksimalkan pelayanan terhadap mereka, alangkah lebih baik apabila semua elemen ini melakukan kerjasama untuk menghasilkan metode pendidikan terbaik bagi mereka.

Oleh : Imam Wibawa Mukti,S.Pd
Guru dan Koordinator Program Akselerasi SMP Taruna Bakti Bandung
Anggota Tim Resource Center Keberbakatan Provinsi Jawa Barat

Tidak ada komentar: